Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menjelaskan alasan pemanggilan terhadap Ketua DPR Setya Novanto, pada hari ini, Jumat (14/7/2017).
Saut mengatakan, Setnov diperiksa karena namanya sering disebut saat terdakwa Irman dan Sugiharto menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Setnov diduga terlibat kasus dugaan korups pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Tadi, Setnov diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong.
"Ya kan kalian tahu beberapa kali (Setnov) disebut-sebut. Kalau disebut kan kita harus tanya. Intinya begitu. Tapi kalau kita enggak ketemu, kita mau gimana?" ujar Saut di Gedung KPK, jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).
Saut pun meminta masyarakat untuk bersabar dan terus mendukung langkah KPK dalam pemberantasan korupsi, khususnya terkait kasus yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun dari total anggaran Rp5,9 triliun.
"Kita tunggulah, ya kita tunggulah. Prosesnya masih berjalan. Kita tunggulah," kata Saut.
Saat ditanya wartawan apakah sudah ada surat perintah penyidikan (sprindik) baru, Saut tidak mau menjawab.
Dia lagi-lagi meminta masyarakat untuk sabar apakah akan ada tersangka baru atau tidak terkait kasus ini.
"Pokoknya kalian tunggu saja dulu supaya jelas. Kita tidak akan mengecewakan publik lah. Jadi saya pikir kita tunggu saja," ujar Saut.
Baca Juga: Geledah Rumah Orang Tua Terduga Teroris, Polisi Dapati Buku Jihad
"Ya tidak akan mengecewakan publik, kerja kita kan digaji untuk itu. Ya kan? Kan kita digaji untuk itu. Cuma sekali lagi kan harus ada proses, itu saja," kata dia.
Selain Setya Novanto, hari ini KPK juga memanggil karyawan swasta Made Oka Masagung, wiraswasta Irvanto Hendra Pembudi Cahyo, dan karyawan swasta Muda Ikhsan Harahap.
Berita Terkait
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Heboh LHKPN Wali Kota Prabumulih: Isi Cuma Truk-Triton, Tapi Anak Sekolah Bawa Mobil, KPK Bergerak
-
Siapa Syarif Hamzah Asyathry? Petinggi Ormas Keagamaan yang Diduga Tahu Aliran Duit Korupsi Haji
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita