Irwan menegaskan Universitas Gunadarma merupakan universitas yang sangat menghargai potensi generasi muda, termasuk yang berkebutuhan khusus.
"Dan Farhan dinyatakan lulus tes masuk sehingga Farhan diterima sebagai mahasiwa Gunadarma sehingga Farhan punya hak dan kewajiban yang sama seperti mahasiswa yang lain," katanya.
Setelah kasus ini, universitas akan memberikan perhatian khusus pada mahasiswa berkebutuhan khusus agar tidak menjadi korban bullying lagi.
"Selain Farhan ada juga yang lain berkebutuhan khusus. Adanya kasus ini kami akan memberikan perhatian lebih dan jadi bahan evaluasi oleh kami untuk lebih memperhatikan mahasiswa kami yang seperti Farhan ini," kata dia.
Kemensos turun tangan
Kementerian Sosial siap membantu memulihkan kondisi psikologi dan sosial Farhan.
Para pekerja sosial dari Perlindungan Anak Kementerian Sosial sudah mendatangi Universitas Gunadarma untuk mencari informasi mengenai kasus Farhan.
"Kami akan assessment dulu, lihat kondisinya seperti apa," kata pekerja sosial perlindungan anak Kementerian Sosial Miftah Abdurrojak.
Menurut Miftah Kementerian Sosial akan memberi bantuan pemulihan psikososial agar anak berkebutuhan khusus bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kalau masih bisa diajak bicara, bisa dikasih bimbingan dan masukan," kata Miftah.
Sementara itu, bila kejadian perundungan berdampak besar bagi emosi yang bersangkutan, akan ada tim psikolog yang menanganinya.
Apa kata psikolog?
Apa yang harus dilakukan orangtua kalau anaknya yang berkebutuhan khusus menjadi korban bully di lingkungan sekolah?
Psikolog Efnie Indrianie menjelaskan secara mental anak-anak berkebutuhan khusus bisa sensitif dan apatis terhadap lingkungan.
"Jadi, dalam hal ini kadang-kadang seringkali anak autis secara kecerdasan baik, tetapi secara mental lemah. Kalau kondisi demikian, artinya mereka harus disiapkan secara mentally," kata Indri kepada Suara.com.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan