Veronica Tan [suara.com/Bowo Raharjo]
Veronica Tan mengatakan sampai hari ini berarti suaminya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sudah dua bulan dan 10 hari mendekam di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, atas kasus penodaan agama.
Veronica berterimakasih kepada relawan, keluarga, dan masyarakat yang tetap konsisten mendukung Ahok, khususnya 51 penulis buku berjudul Ahok di Mata Mereka.
Bagi Veronica, buku tersebut merupakan kado istimewa buat suaminya. Buku tersebut secara khusus diserahkan ke Ahok pada hari ulang tahun yang ke 51 pada Kamis (29/6/2017).
"Tapi pada saat ulang tahun tiba-tiba disuguhi buku, yang surprise banget. Saya dan bapak sama sekali nggak tahu, ternyata ini kerjaannya Sakti (staf pribadi Ahok) dan Mbak Neneng. Terimakasih banget," ujar Veronica di acara peluncuran buku di Hotel Pullman, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Veronica juga mengapresiasi konten buku tersebut.
"Tadi Mbak Neneng cerita, 51 yang nulis sampai diminta-minta (tulisannya) karena kejar waktu. Saya yakin banyak sekali yang mau nulis buat bapak dan pendukung semua, saya ucapkan apresiasi dan terima kasih," kata dia.
Veronica mengatakan Ahok sudah membaca keseluruhan isi buku dan dia senang, terutama tulisan Megawati Soekarnoputri.
"Tulisan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) waktu dibaca mengingatkan kami bahwa kalau istilahnya musuh-musuhan pasti dua pihak rugi. Jadi siapa sih yang mau rugi? Itu ada di tulisan Bu Mega di dalam buku," kata Veronica.
"Artinya bersabar, Tuhan yang memiliki kedaulatan, Tuhan yang mengizinkan semua ini terjadi. Buku itu juga menjadi sebenarnya menulis tentang bapak, itu juga menjadi penguatan, semangat untuk terus menjalani kehidupan ini," Veronica menambahkan.
Veronica mengatakan pengalaman Ahok merupakan pelajaran berharga. Ahok, kata dia, tidak pernah menyerah untuk turut berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Artinya kalau kita belajar nggak lulus ya belajar lagi, yang penting kalau sudah tidak ada semangat, semangat hidup pun nggak ada, tapi selama masih ada semangat itu yakin, kita bukan berjuang kok untuk seseorang. Tapi kita sama-sama berjuang karena kita sama-sama sayang, mencintai negeri ini.Jadi bukan berjuang untuk siapa, tapi berjuang untuk NKRI," kata dia.
Veronica berterimakasih kepada relawan, keluarga, dan masyarakat yang tetap konsisten mendukung Ahok, khususnya 51 penulis buku berjudul Ahok di Mata Mereka.
Bagi Veronica, buku tersebut merupakan kado istimewa buat suaminya. Buku tersebut secara khusus diserahkan ke Ahok pada hari ulang tahun yang ke 51 pada Kamis (29/6/2017).
"Tapi pada saat ulang tahun tiba-tiba disuguhi buku, yang surprise banget. Saya dan bapak sama sekali nggak tahu, ternyata ini kerjaannya Sakti (staf pribadi Ahok) dan Mbak Neneng. Terimakasih banget," ujar Veronica di acara peluncuran buku di Hotel Pullman, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Veronica juga mengapresiasi konten buku tersebut.
"Tadi Mbak Neneng cerita, 51 yang nulis sampai diminta-minta (tulisannya) karena kejar waktu. Saya yakin banyak sekali yang mau nulis buat bapak dan pendukung semua, saya ucapkan apresiasi dan terima kasih," kata dia.
Veronica mengatakan Ahok sudah membaca keseluruhan isi buku dan dia senang, terutama tulisan Megawati Soekarnoputri.
"Tulisan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) waktu dibaca mengingatkan kami bahwa kalau istilahnya musuh-musuhan pasti dua pihak rugi. Jadi siapa sih yang mau rugi? Itu ada di tulisan Bu Mega di dalam buku," kata Veronica.
"Artinya bersabar, Tuhan yang memiliki kedaulatan, Tuhan yang mengizinkan semua ini terjadi. Buku itu juga menjadi sebenarnya menulis tentang bapak, itu juga menjadi penguatan, semangat untuk terus menjalani kehidupan ini," Veronica menambahkan.
Veronica mengatakan pengalaman Ahok merupakan pelajaran berharga. Ahok, kata dia, tidak pernah menyerah untuk turut berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Artinya kalau kita belajar nggak lulus ya belajar lagi, yang penting kalau sudah tidak ada semangat, semangat hidup pun nggak ada, tapi selama masih ada semangat itu yakin, kita bukan berjuang kok untuk seseorang. Tapi kita sama-sama berjuang karena kita sama-sama sayang, mencintai negeri ini.Jadi bukan berjuang untuk siapa, tapi berjuang untuk NKRI," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Irjen Kemendagri Monitor Langsung Pelaksanaan Siskamling di Surakarta
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!
-
Jubir Gus Yaqut Serang Balik Boyamin soal Amirul Hajj Dapat Anggaran Ganda: Berpotensi Menyesatkan!
-
Mendagri Tito Minta Pemda Gandeng Swasta Demi Tingkatkan PAD
-
Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
-
Diminta Pemerintah Bikin Pengolahan Sampah, Pengamat: PIK Bisa jadi Contoh Kawasan Mandiri Lain
-
Ayah Muhammad Farhan Hamid Menanti: Sang Putra Hilang Usai Ikut Aksi Unjuk Rasa!