Suara.com - Anggota parlemen Malaysia dari Partai koalisi United Malays National Organisation (UMNO), Che Mohamad Zulkifly Jusoh, mendapat kecaman karena dianggap melecehkan kaum perempuan.
Kecaman tersebut, seperti dilansir laman Free malaysia Today, Rabu (26/7/2017), dipicu oleh pernyataan Jusoh bahwa penolakan istri atas ajakan "bercinta" sang suami harus dimasukkan dalam kategori kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Walaupun suami secara fisik lebih kuat dari istri, tapi kaum suami kerap menjadi korban KDRT secara kejiwaan, yakni ketika istri menolak ajakan suami untuk bercinta," tutur Jusoh dalam perdebatan mengenai KDRT di sidang parlemen.
Bahkan, Jusoh menilai penolakan istri itu termasuk KDRT kategori berat. Lebih berat daripada kekerasan fisik yang dilakukan suami terhadap istri.
Tak hanya itu, Jusoh juga mendesak agar parlemen memasukkan pasal agar kaum istri tak memunyai hak kalau suami meminta izin poligami atau beristri lebih dari satu.
"Menolak permintaan suami yang ingin poligami haruslah dimasukkan dalam kategori KDRT. Karena poligami dibolehkan oleh undang-undang negara maupun keagamaan," belanya.
Pernyataan Jusoh dalam perdebatan di parlemen itu kontan mendapat kecaman. Salah satu yang mengecam adalah aktivis hak kaum perempuan Malaysia, Marina Mahatir.
Menurut putri mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad itu, pernyataan Jusoh tampak benar kalau tidak didasarkan pada fakta KDRT yang selama ini terjadi di Malaysia.
Baca Juga: Senat Tolak Pencabutan 'Obamacare', Donald Trump Dikhianati
"Selain itu, pernyataan Jusoh juga secara langsung menjadi pengakuan bahwa kaum perempuan tidak memunyai hak atas tubuh dan keputusannya sendiri. Setiap perempuan memunyai hak untuk menolak dalam hal apa pun, termasuk seksualitas," tegas Marina.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan