Suara.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat merilis daftar sejumlah petinggi ISIS yang ditumpas sepanjang tahun ini pada, Kamis (27/7/2017). Rilis tersebut berdasarkan laporan dari Combined Joint Task Force-Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR).
CJTF-OIR merupakan satuan tugas gabungan yang dibentuk koalisi internasional di bawah pimpinan AS untuk melawan ISIS, baik di Irak maupun Suriah.
Dalam laporannya, pihak CJTF-OIR menyatakan, para petinggi kelompok radikal itu tewas oleh serangan udara jet tempur koalisi AS.
"Pemusnahan para pemimpin kunci ISIS ini mengganggu produksi propaganda, distribusi, dan kemampuan ISIS untuk mendanai kegiatan teroris," demikian pernyataan dari pihak CJTF-OIR.
Para pemimpin ISIS yang tewas tersebut, antara lain:
1. Abu Sulayman Al-Iraqi, pejabat senior propaganda ISIS, terbunuh serangan udara koalisi di dekat Mosul, Irak, pada awal Juli.
Al-Iraqi memberikan panduan strategis dan pengawasan produksi untuk propaganda ISIS yang merekrut, mengindoktrinasi dan mengarahkan para teroris di seluruh dunia.
2. Bassam Al-Jayfus, yang menangani dana ISIS untuk serangan teror, tewas oleh serangan udara koalisi di Mayadin, Suriah, 18 Juli 2017.
Kematiannya menyebabkan gangguan pada jaringan pencucian uang ISIS yang multinasional, yang digunakan untuk membayar uang militan asing serta perencanaan teror dan penyerangan seluruh dunia.
Baca Juga: Kasus Wafatnya Ricko, Menpora: Tak Boleh Lagi Ada Nyawa Hilang
3. Rayaan Meshaal, pejabat media senior ISIS, tewas antara 25-27 Mei oleh sebuah serangan udara koalisi di dekat Mayadin, Suriah.
Meshaal adalah kepala dan pendiri Amaq, media propaganda resmi ISIS. Meshaal mengawasi, propaganda digital ISIS yang disahkan dan disebarluaskan untuk menghasut dan mengarahkan teror dan merekrut militan teroris asing.
4. Abu Khattab Al-Rawi, emir media ISIS, terbunuh oleh serangan udara koalisi di Ba'aj, Irak, 17 Mei 2017. Kematiannya diumumkan oleh Komando Pusat AS pada tanggal 26 Mei 2017.
5. Abu Sayap Al-'Isawi, emir media ISIS, terbunuh oleh serangan udara koalisi di Al-Qa'im, Irak, 27 April 2017.
6. Abu Ali Al-Janubi, direktur media senior ISIS, tewas akibat serangan udara koalisi di Mayadin, Suriah, 16 April 2017.
7. Ibrahim Al-Ansari, pejabat propaganda ISIS, tewas akibat serangan udara koalisi di Qaim, Irak, 25 Maret 2017. Kematiannya diumumkan oleh pejabat CJTF-OIR pada tanggal 31 Maret 2017.
Diungkapkan pihak CJTF-OIR, kematian para petinggi dan fasilitator ISIS ini telah menurunkan kemampuan ISIS untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap sasaran sipil di Irak dan Suriah, serta di seluruh dunia dan di Barat.
"Koalisi akan terus memberikan tekanan pada para pemimpin senior ISIS dan anggota-anggotanya di berbagai jaringan untuk menurunkan, menghancurkan, dan melucuti struktur ISIS dan menyingkirkan teroris ekstremis di seluruh Irak dan Suriah," tulis pernyataan dari CJTF-OIR.
Kabar Kematian Al-Baghdadi Belum Jelas
Sementara itu, kabar pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, masih belum jelas keberadaannya. Ada yang menyebut dia sudah tewas di daerah Deir Ezzor, timur Suriah.
Kabar ini disampaikan pihak Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pertengahan Juni lalu.
Namun, pihak AS belum berani mengonfirmasi kabar tewasnya orang yang nyawanya dihargai 25 juta dolar AS (sekitar Rp334 miliar) pleh pemerintah AS bagi yang berhasil menangkap hidup atau mati.
Di lain pihak, seorang pejabat kontra-terorisme Kurdi, pertengahan Juli lalu, mengatakan dia 99 persen yakin Al-Baghdadi masih hidup.
"Baghdadi masih hidup. Dia belum mati. Kami dapat informasi dia masih hidup. Kami yakin 99 persen dia masih hidup," kata Lahur Talabany dalam wawancara dengan Reuters, dikutip dari ARA News, Selasa (18/7/2017).
"Dia bersembunyi dari petugas keamanan. Dia tahu apa yang harus dia lakukan," lanjutnya.
Tag
Berita Terkait
-
3 Faktor Non-Teknis yang Bisa Rugikan Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Jejak Panjang Kontroversi Ma Ning, Wasit Laga Irak vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Sivakorn Pu-Udom Jadi Wasit VAR Timnas Indonesia vs Irak, Punya Sejarah Buruk dengan Skuad Garuda
-
Timnas Indonesia vs Irak Dipimpin Wasit yang Berikan 3 Penalti untuk Qatar di Final Piala Asia
-
Berkat Bantuan Thailand, Bintang Irak Akui Paham Kekuatan Timnas Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu