Suara.com - Kepolisian Indonesia meminta bantuan kepolisian Australia dalam penyelidikan kasus penyerangan air keras Novel Baswedan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan keterlibatan kepolisian Australia itu untuk membantu memperjelas sketsa para pelaku penyerangan Novel yang terekam beberapa kamera pengawas atau CCTV di kediaman Nove.
"Kami tetap melakukan kerjasama antar kepolisian. Kejasama dengan kepolisian Australia itu untuk melihat rekaman CCTV yang kabur, bisa nggak dicek," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (2/8/2017).
Namun, Argo tak mau menjelaskan secara rinci apakah nantinya CCTV yang disita akan dibawa ke Australia untuk diperiksa. Sejauh ini, polisi belum bisa mengindentifikasi para pelaku, sebab beberapa CCTV dekat kediaman Novel tak merekam jelas ciri-ciri para pelaku.
"Oh itu nanti teknis ya. Internal polisi," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Rikwanto menyampaikan pihaknya menggandeng Kepolisian Australia agar secepatnya merampungkan dua sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel. Sebab, menututnya polisi Negeri Kanguru itu memiliki alat khusus untuk menggambar wajah pelaku lebih presisi.
"(Kerja sama) Itu salah satunya buat sketsa wajah. Ada peralatan khusus ya, (sketsa) yang semakin halus, makin mendekati keterangan saksi," kata Rikwanto, Selasa (1/8/2017) kemarin.
Sejauh ini, penyidik Polri telah mengumumkan satu sketsa wajah berdasarkan hasil keterangan para saksi.
Ciri-ciri dari sketsa wajah yang sudah diumumkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian diantaranya yakni berumur sekitar 35 tahun, tinggi badan sekitar 167 sentimeter, berkulit sawo matang, bentuk kepala datar dan berambut ikal keriting lurus.
Baca Juga: Jawab Tuduhan Novel Baswedan, Polda Metro: Polisi Biasa Difitnah
Berdasarkan hasil sketsa wajah itu, terduga pelaku juga menggunakan jaket jeans berwarna biru lusuh dengan penutup.
Berita Terkait
-
Jawab Tuduhan Novel Baswedan, Polda Metro: Polisi Biasa Difitnah
-
Novel Tolak Diperiksa, Penyidik Tinggalkan Daftar Pertanyaan
-
Polda Metro Jaya: Pembentukan TGPF Kasus Novel Belum Perlu
-
Soal Dugaan Keterlibatan Jenderal Polisi, Polri akan Temui Novel
-
Bikin Sketsa Penyerang Novel, Polri Dibantu Polisi Australia
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis