Tenaga harian lepas yang tergabung dalam Pasukan Oranye mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Monas, Jakarta, Sabtu (20/5/2017). [Antara/Reno Esnir]
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi tak sependapat dengan pengaduan Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyebutkan kinerja petugas penanganan prasarana dan sarana umum menurun. Sebab, kata Tri, kalau kinerja mereka menurun tentu Jakarta Selatan tidak mendapatkan penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017.
"Kebetulan pak ketua dewan melaporkan kinerjanya sudah mulai menurun. Ternyata nggak juga sih," ujar Tri di Balai Kota Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Ia menduga Prasetio pengaduan kinerja pasukan oranye menurun karena melihat ada pasukan oranye istirahat sambil merokok dan peristiwa itu dianggap mereka bermalasan-malasan.
"Mungkin mereka sedang istirahat, terus dilihat ngerokok, padahal habis kerja juga," kata Tri.
Tetapi penilaian Prasetyo maupun pengaduan warga lainnya menjadi catatan tersendiri bagi Tri. Beberapa hari lalu, Tri mengumpulkan seluruh oranye dan memerintahkan mereka tidak merokok ketika jam kerja. Selain itu, mereka juga dilarang membawa sepeda motor pribadi saat bekerja. Tri juga mewajibkan mereka membawa semua peralatan kerja sehingga tidak ada alasan bolak-balik ke kantor dengan membawa sepeda motor pribadi untuk mengambil alat kerja.
"Sekarang mereka kerja nggak boleh lagi yang namanya ngerokok. Waktunya kerja ya kerja. Saya juga ingatkan, mereka kerja nggak boleh bawa motor," kata Tri.
Tri meminta mereka jangan ada pasukan oranye yang nakal atau tidak disiplin karena mereka digaji dengan uang rakyat.
"Jadi pakai kendaraan yang memang sudah disediakan saja. Kalau pakai motor nanti alasan pulang," katanya.
Pelaksana harian gubernur Jakarta Saefullah berharap pengaduan terhadap kinerja pasukan oranye disertai bukti agar dapat ditindaklanjuti.
"Kalau ada evaluasi seperti itu, tunjukkan pada kami dimana lokasi yang tidak bersih kita bersihkan. Kalau bajunya mungkin karena sudah berbulan-bulan, ya agak lusuh," kata Saefullah.
"Kebetulan pak ketua dewan melaporkan kinerjanya sudah mulai menurun. Ternyata nggak juga sih," ujar Tri di Balai Kota Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Ia menduga Prasetio pengaduan kinerja pasukan oranye menurun karena melihat ada pasukan oranye istirahat sambil merokok dan peristiwa itu dianggap mereka bermalasan-malasan.
"Mungkin mereka sedang istirahat, terus dilihat ngerokok, padahal habis kerja juga," kata Tri.
Tetapi penilaian Prasetyo maupun pengaduan warga lainnya menjadi catatan tersendiri bagi Tri. Beberapa hari lalu, Tri mengumpulkan seluruh oranye dan memerintahkan mereka tidak merokok ketika jam kerja. Selain itu, mereka juga dilarang membawa sepeda motor pribadi saat bekerja. Tri juga mewajibkan mereka membawa semua peralatan kerja sehingga tidak ada alasan bolak-balik ke kantor dengan membawa sepeda motor pribadi untuk mengambil alat kerja.
"Sekarang mereka kerja nggak boleh lagi yang namanya ngerokok. Waktunya kerja ya kerja. Saya juga ingatkan, mereka kerja nggak boleh bawa motor," kata Tri.
Tri meminta mereka jangan ada pasukan oranye yang nakal atau tidak disiplin karena mereka digaji dengan uang rakyat.
"Jadi pakai kendaraan yang memang sudah disediakan saja. Kalau pakai motor nanti alasan pulang," katanya.
Pelaksana harian gubernur Jakarta Saefullah berharap pengaduan terhadap kinerja pasukan oranye disertai bukti agar dapat ditindaklanjuti.
"Kalau ada evaluasi seperti itu, tunjukkan pada kami dimana lokasi yang tidak bersih kita bersihkan. Kalau bajunya mungkin karena sudah berbulan-bulan, ya agak lusuh," kata Saefullah.
Komentar
Berita Terkait
-
Apa yang Tertinggal Usai Demo Berujung Ricuh di Gedung DPR? Tumpukan Sampah Seberat 18,72 Ton
-
Tak Kenal Libur di Hari Kemerdekaan, 'Pasukan Oranye' Maknai Merdeka di Jalanan Ibu Kota
-
PPSU Ditabrak di Tanjung Barat: Pengakuan Sopir Bikin Miris, Ternyata...
-
Pungli Rekrutmen PPSU Cipinang Muara: Lurah Bantah, Inspektorat Turun Tangan!
-
Pungli PPSU Jakarta Timur: DPRD Ungkap Calon Petugas Diminta Setor Rp2 Juta
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak