Suara.com - Sebanyak 20 Warga Ahmadiyah asal desa Manis Lor, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menyerahkan 1.302 perekaman untuk mendapatkan e-KTP kepada Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jumat (4/8/2017).
"Kami datang ke sini atas undangan Pak Dirjen Dukcapil. Beliau sampaikan tanggal 4, hari ini, kami datang dan membawa rekam data 1.302 warga yang belum punya e-KTP itu yang kami sampaikan untuk di cetak di Jakarta," kata Pengurus Jamaah Ahmadiyah Indonesia Irfan Maulana, di Kantor Pusat Dukcapil, Kemendagri, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2017).
Di mana pertemuan warga Ahmadiyah dilakukan di Lobi gedung Dirjen Dukcapil dengan didampingi LSM Demokrasi dan Keberagaman, Setara Institute dan Yayasan Satu Keadilan.
Namun, warga Ahmadiyah tidak dapat bertemu Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh langsung, hanya diwakili Sekretaris Ditjen Dukcapil, I Gede Suratha, yang menerima dokumen data warga Ahmadiyah dari desa Manis Lor untuk mendapatkan E - KTP.
"Saya menerima dokumen data dari warga Manis Lor sebanyak 1.302, Ini kesepakatan dari Pak Dirjen, saya yang mewakili," ujar I Gede.
Selanjutnya Gede, untuk pencetakan e-KTP warga Manis Lor, ternyata sudah dilakukan di Dukcapil Kabupaten Kuningan. Hal itu disampaikan oleh Dirjen Dukcapil Zudan yang saat ini sedang berada di Kuningan, Jawa Barat.
"Untuk ini saya menginformasikan dari Pak Dirjen sekarang ada di Kuningan Jawa Barat. Mulai hari ini sudah ada pencetakan e-KTP sebanyak 307 bagi warga desa Manis Lor dilakukan di Dukcapil Kabupaten Kuningan," ujar I Gede.
I Gede mengatakan pencetakan e-KTP juga akan bertahap dilakukan selama 14 hari kedepan untuk warga Desa Manis Lor tersebut.
"Jadi ini bertahap selama 14 hari ke depan, menyepakati bahwa untuk warga yang ada di Desa Manis Lor yang belum mempunyai e-KTP," ujar I Gede.
Baca Juga: Cita-cita Besar Gadis Ahmadiyah ini Direnggut karena Diskriminasi
Sementara itu, warga Ahmadiyah yang sudah membawa rekam data ke Jakarta, hanya untuk menguatkan dokumen tersebut.
"Kemudian untuk rekam data yang diserahkan ini, kami pakai untuk menguatkan dokumen dan Identitas warga Manis Lor. Tapi, untuk pencetakan tidak di Jakarta," ujar I Gede.
Tag
Berita Terkait
-
Cita-cita Besar Gadis Ahmadiyah ini Direnggut karena Diskriminasi
-
Warga Ahmadiyah Manis Lor Lega, Sebentar Lagi Pegang E-KTP
-
Mendagri Tegur Bupati Kuningan karena Warga Ahmadiyah Tak BerKTP
-
Jalan Panjang Warga Ahmadiyah Demi Sebuah E-KTP, Akhirnya...
-
Kemendagri Janjikan Cetak 1.600 Jemaat Ahmadiyah Manis Lor
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta