Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahajo Kumolo mengakui bahwa publik banyak komplain soal lambannya pelayanan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP), akta kelahiran, serta surat kematian. Menurut Tjahjo, ada sejumlah faktor penyebab sehingga pelayanan e-KTP dan lain-lain itu tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
"Bukan sulit, tapi 1,5 tahun ini urusan e-KTP di Kememdagri itu antara ada dan tiada. Karena apa? Karena staf dan pejabat kami 68 orang itu tiap hari dipanggil KPK," kata Tjahjo di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2017).
Pemanggilan stafnya tersebut menurut Tjahjo cukup menyita waktu. Pasalnya, proses pemeriksaan oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap puluhan pegawainya tersebut bisa berdurasi antara 1-9 jam per harinya.
"Akhirnya Dirjen, Direktur menghadap, bilang, 'Pak, saya nggak berani teken pengadaan e-KTP, Pak.' Makanya, blanko habis dan sebagainya harus dimaklumi," kata Tjahjo.
Diketahui, akibat kasus dugaan korupsi e-KTP tersebut, pengadaannya sempat terganggu. Masalah itu pun masih berlanjut hingga kini, di mana masih banyak masyarakat yang sudah merekam data namun belum juga mendapatkan e-KTP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka