Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuat jalan layang khusus Transjakarta seperti yang ada di koridor 13 rute Ciledug-Tendean. Pembangunan ini baru akan dilakukan setelah ada kajian dan rute mana yang dirasa memerlukan jalur khusus.
Sekretaris daerah Jakarta Saefullah menerangkan, target penumpang di koridor 13 sebanyak 40 ribu orang. Dia senang mengetahui banyak masyarakat yang berminat menggunakan Transjakarta di koridor 13. Padahal, jalan layang sepanjang 9,3 itu baru akan diresmikan 16 Agustus 2017.
"Berarti penentuan koridor 13 tepat. Nanti kita bangun model gitu lagi. Tapi mesti ada kajian rute mana yang memungkinkan. Kita berharap apa yang sudah dilakukan ini punya asas manfaat," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/8/2017).
Saefullah menerangkan, untuk tahap awal baru ada 30 bus yang melayani koridor 13. Nantinya akan ada 100 bus yang dioperasikan.
Untuk sementara hanya dua rute yang dibuka. Rute pertama Ciledug (Adam Malik) - Semanggi - Blok M - Bundaran Hotel Indonesia. Sedangkan rute kedua melayani Ciledug - Blok M - Tendean.
"Setelah semua halte beroperasi itu ada 100 kendaraan. Disitulah target kita ada 40 ribu penumpang terangkut," kata Saefullah.
Saat ini halte di koridor 13 belum seluruhnya difungsikan. DKI, kata Saefullah, menargetkan awal Oktober 2017 setelah lampu penerangan jalan terpasang, sehingga seluruh halte bisa digunakan.
"Di ITC (Halte Cipulir) pegang peranan penting karena eskalator sumbangan mereka (belum siap). Masyarakat juga perlu nyaman, keamanan. Dengan adanya halte di situ betul menguntungkan semua pihak, pemerintah terbantu, masyarakat juga ada perputaran ekonomi," kata Saefullah.
Lebih jauh, ia optimis penerangan jalan koridor 13 rampung dikerjakan selama dua bulan terhitung dari sekarang. Saat ini, kata Saefullah, Dinas Energi DKI Jakarta akan melakukan kontrak kerja sama dengan pemenang lelang kedua. Diketahui, pemenang lelang lampu koridor 13 dianggap wanprestasi karena tidak segera melakukan pengkerjaan.
Baca Juga: Koridor 13 Transjakarta Beroperasi Hingga Jam Tujuh Malam
"Dan pemenang kedua yang berkontrak dengan SKPD dalam hal ini Dinas Energi. Kalau ini sudah terpasang, dan menjadi terang maka jam operasinya bisa banyak lagi. Sekarangkan operasinya baru dari jam 5.00 - 7.00 malam," kata Saefullah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO