Suara.com - Sedikitnya 500 anggota Neo-Nazi di Jerman berpawai di Kota Berlin, untuk memperingati kematian seorang tokoh Nazi era Adolf Hitller, yakni Rudolf Hess.
Namun, seperti diberitakan The Guardian, Minggu (20/8/2017), aksi kaum rasis tersebut mendapat tantangan dari demonstrasi tandingan kelompok sayap kiri dan warga Berlin yang anti-Nazi.
Aksi kelompok Neo-Nazi pada Sabtu (19/8) itu awalnya ingin berpawai ke sebuah bangunan bekas penjara di distrik Spandau. Sebab Hess, 30 tahun silam, ditahan dan memutuskan gantung diri di dalam penjara tersebut.
Namun, aparat kepolisian mencegah kaum Neo-Nazi ke penjara Spandau, karena mengkhawatirkan terjadi bentrokan dengan aksi anti-Nazi yang memblokade jalan menuju terungku tersebut.
Setelah sempat memanas, kelompok Neo-Nazi dari seluruh penjuru Jerman dan sejumlah negara Eropa itu lantas mengalihkan pawai ke stasiun Spandau.
Tapi, di stasiun tersebut, mereka sudah dihadang oleh ribuan massa aksi anti-Nazi. "Nazi, pulanglah ke rumah!" "Kau sudah kalah dalam perang", "Nazi yang baik adalah Nazi yang mati!" teriak massa aksi yang kontra.
Aparat kepolisian tidak melarang kelompok Neo-Nazi melakukan pawai. Syaratnya, mereka dilarang mengibarkan bendera maupun simbol Nazi-Hitler dalam aksi.
Sebagai solusi, kelompok sayap-kanan tersebut mengibarkan bendera tiga warga, Hitam-Putih-Merah, yang identik dengan bendera Kekaisaran Jerman tahun 1871-1918.
"Para 'tikus-tikus Hitler' itu kekinian semakin berani menunjukkan aktivitasnya. Itu setelah kemenangan Donald Trump di Amerika Serikat. Trump membuat kaum yang tak berakal itu diterima secara sosial," tukas Jossa Berntje, warga Berlin berusia 64 tahun yang ikut berdemonstrasi menolak Neo-Nazi.
Untuk diketahui, Hess adalah salah satu tokoh akhir Nazi-Hitler. Ia juga disebut sebagai sosok yang ditunjuk Hittler sebagai penerus. Hess gantung diri saat ditahan. Namun, kelompok Neo-Nazi meyakini Hess dibunuh dan kematiannya sebagai martir patut dikenang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045