Suara.com - Jumlah penerima bantuan pendidikan untuk warga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) meningkat sebanyak 181.000 siswa hingga pertengahan tahun 2017.
Namun, Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah peningkatan jumlah peserta KJP itu menunjukkan warga miskin di ibu juga meningkat.
Bantahan itu merupakan respons Djarot terhadap pernyataan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif soal kenaikan penerima KJP sebagai bukti kenaikan jumlah warga miskin.
"Jadi begini, ada kriteria khusus ya untuk mendapat KJP, salah satunya mereka yang tidak mampu. Tetapi, dilihat, ada juga beberapa yang menyimpang, mereka mampu tapi dapat, ini lagi kami telusuri datanya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Dinas Pendidikan Jakarta awalnya mengusulkan penerima KJP pada awal tahun 2017 sebanyak 610.658 siswa. Angka tersebut meningkat menjadi 792.495 siswa dalam APBD Perubahan 2017, sehingga terjadi kenaikan 181 ribu siswa.
Menurut Djarot, ada iswa yang orangtuanya mampu tapi ikut mendapatkan bantuan pendidikan. Karenanya, ia meminta dinas pendidikan menginvestigasi sekaligus melacak pemegang KJP yang melakukan tarik tunai.
"Kami ada datanya, kemudian siapa yang mengambil tunai, juga ada datanya. Sekali lagi, kami memanfaatkan yang namanya big data, akan kembali diverifikasi," janjinya.
"Tapi bagi kami adalah, semakin banyak (penerima KJP) dan itu semakin tepat sasaran, maka itu akan membantu mereka tidak putus sekolah, ini sasarannya untuk KJP," tambahnya.
Selain itu, Djarot menjelaskan peningkatan jumlah peserta KJP juga karena warga korban penggusuran yang direlokasi ke rumah susun sederhana sewa langsung dapat KJP.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Bima Arya Mah Kecengan Saya
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan di Jakarta paling rendah, atau dibawah 3,5 persen.
"Kalau tentang kemiskinan, anda harus bisa bandingkan bahwa standar di sini cukup tinggi. Mungkin, di sini mereka masuk KJP, tapi di daerah lain masuk dalam golongan tidak miskin. Jadi ini perlu dikaji," pintanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?