Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto membantah kru Saracen adalah pendukung Prabowo Subianto, yang kalah sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Saracen adalah kelompok yang mengoperasikan laman daring diduga untuk menyebar berita bohong alias hoax dan menyinggung SARA.
"Wah kata siapa? Isu itu. Cuma isu. masih kami diselidiki," kata Ari di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).
Bantahan tersebut menyusul pengakuan Jasriadi, ketua sindikat Saracen, yang mengakui sebagai simpatisan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut saat Pemilu 2014.
Jasriadi juga mengakui “membajak” akun-akun warganet di media sosial, yang diketahui selalu menyerang Prabowo.
Ia diringkus polisi tanggal 7 Agustus 2017 bersama dua orang lainnya, yakni Faizal Muhammad Tonong dan Sri Rahayu Ningsih.
Polisi kekinian masih memeriksa ketiga tersangka tersebut, untuk membongkar jaringan serta “aktor intelektual” di balik Saracen.
"Masih dalam proses (penyidikan). Ini bukan bicara soal koorperatif atau tidak kooperatif, masih dalam proses," ujar Ari.
Selain itu, pihak Bareskrim juga terus melakukan pengembangan terkait siapa saja yang menggunakan jasa dari Saracen.
Baca Juga: Dikepung Tentara, Warga Rohingya: Bayi Juga Mereka Bunuh
"Kami masih menelusuri, masih mencari ada atau tidak yang memesan konten-konten hoax untuk disebar. Itu masih penyelidikan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pemuda Muhammadiyah Minta Polisi Tuntaskan Kasus Saracen
-
Razman Sebut Eggi Sudjana Jadi Target Pihak Berkepentingan
-
Razman Nasution Minta Polisi Bongkar Jaringan Bisnis Saracen
-
Atasi Hoax, Twitter Janji Lebih Cepat Tanggapi Laporan Pengguna
-
Konten Negatif, Menkominfo Akan Terus Gunakan Pendekatan Blokir
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir