Suara.com - Budayawan Antonius Benny Susetyo menilai, sindikat Saracen yang menyebar informasi palsu alias hoax dan kebencian berdasarkan SARA di media-media sosial, ditujukan untuk kepentingan propaganda politik suatu golongan.
"Saracen itu alat propaganda. Mereka mewakili kepentingan politik dari ‘tangan-tangan tersembunyi’ yang mau menghancurkan lawan memakai isu SARA. Jadi, ini adalah fenomena politik tanpa keadaban,” tegas budayawan yang akrab disebut Romo Benny ini di auditorium kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2017).
Benny berharap, polisi bisa mengungkap kelompok-kelompok politik yang menjadi “pemesan” isu-isu SARA dan informasi hoax kepada sindikat tersebut.
Ia meyakini, sindikat buzzer semacam Saracen tidak berdiri sendiri menyebarkan hoax dan ujaran kebencian tanpa ada aktor intelektual dan penyandang dana operasionalnya.
"Saracen ini tidak berdiri sendiri. Sebab, aksi mereka itu dilakukan secara sistematis dan berdasarkan proyek. Proyek untuk apa? Untuk memecah belah persatuan bangsa,” tudingnya.
Sebelumnya, polisi telah menangkap tiga tersangka kelompok Saracen yakni, JAS ( 32) ketua grup Kelompok Seracen; MFT (43), koordinator Saracen; dan, SRN (32).
Selain itu, polisi juga menyita barang bukti berupa penyimpan data eksternal, komputer jinjing, telepon genggam, piranti keras penyimpan data, dan kartu memori.
JAS dikenai Pasal 46 ayat 2 jo Pasal 30 ayat 2 tentang Tindak Pidana Ilegal Akses dan atau Pasal 46 ayat 1 jo Pasal 30 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Internet dan Transaksi Elektronik.
Baca Juga: Panggil Direktur Penyidikan KPK, Ini yang Bakal Ditanyakan Pansus
Sedangkan, MFT dan SRN dianggap melakukan ujaran kebencian dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan UU ITE, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir