Suara.com - Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City Setiaji mengatakan warga yang melaporkan kondisi wilayah di Ibu Kota melalui aplikasi Qlue kini menurun. Penurunan itu mencapai 50 persen apabila dibandingkan dengan kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lalu.
"(Iya) menurun dari sisi jumlah yang lapor. Penurunan sekitar setengahnya," ujar Setiaji kepada Suara.com, Selasa (29/8/2017).
Belum ada data pasti penyebab penurunan partisipasi masyarakat yang melapor Qlue. Namun, Setiaji mengatakan penurunan itu bisa karena kondisi wilayah sudah lebih baik setelah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum tersebar di seluruh Kelurahan dan bekerja tanpa berdasarkan ada laporan.
"Indikasi menurun perlu lebih di dalami, bisa karena pelayanan sudah membaik sehingga keluhan menurun. Atau warganya yang tidak lagi melapor namun bersama-sama gotong royong/kerja bakti," kata dia.
Meski begitu, Setiaji membantah menurunya partisipasi masyarakat melapor ke Qlue karena aplikasi yang dulunya dinilai cepat merespon keluhan, kini lambat ditangani setelah Ahok tidak menjabat sebagai gubernur Jakarta.
"Penurunan respon fluktuasi namun masih dalam batasan penanganan. Presentase penyelesain juga masih taraf yang sama," kata Setiaji.
Saat itu, warga yang lapor Qlue satu sampai dua hari laporannya sudah diproses oleh lurah dan diteruskan ke petugas. Kini, di era kepemimpinan gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat laporan yang masuk baru diproses dua sampai tiga hari.
Untuk diketahui, warga yang lapor lewat qlue akan ada tanda notifikasi berwarna merah di aplikasi. Tanda itu akan berubah menjadi kuning apabila petugas sudah memproses laporan. Setelah laporan rampung dikerjakan, tanda berwarna hijau akan muncul.
Baca Juga: Saat Sandiaga Ketemu Lubang Langsung Mengeluh, Qlue Minta Laporan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU