Suara.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra, meminta masyarakat jangan takut melaporkan anggota Polisi Lalu Lintas yang melakukan pungli saat bertugas di lapangan.
Hal ini disampaikan Halim, menyusul penangkapan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya karena melakukan pungli dengan modus menggelar razia kendaraan.
"Silahkan laporkan kalau ada polisi yang menerima pungli. Dia bekali perintah agar tidak terima pungli, pengawasan harus dari masyarakat," kata Halim saat dikonfirmasi, Rabu (30/8/2017).
Halim juga meminta masyarakat harus jeli saat melihat razia yang dilakukan polisi di jalan. Apabila ada kejanggalan, dia mengimbau agar pengguna jalan menanyakan surat perintah kepada anggota polisi yang melakukan razia kendaraan.
"Soal surat juga harus jeli, masyarakat lihat ada instansi kepolisian, ada surat perintah resmi bahwa itu formal," kata Halim.
Halim juga menyampaikan, razia kendaraan yang legal diantaranya, tidak dilakukan di titik rawan kemacetan. Razia yang resmi, tambahnya, biasanya juga dilengkapi oleh rambu-rambu.
"Bisa lihat dari pakaian seragam, kemudian dimana saja, ada rambu-rambu dan berpakaian seragam, ada perwiranya. (Razia) tidak di tikungan. Kita harapkan tidak menggangu perjalanan lalu lintas," katanya.
Sebelumnya, tim Provost Divpropam Polri menangkap lima anggota Ditlantas Polda Metro Jaya yang melakukan razia kendaraan di pintu keluar tol Semanggi, Jenderal Gatot Subroto, Jakarta pada Selasa (28/8/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.
Kelima oknum polisi yakni Brigadir DF, Brigadir RF, Briptu MTRS, Bripka AP, dan Brigadir HPS ditangkap karena melakukan pungli kepada pengemudi mobil saat melakukan razia tanpa surat perintah. Mereka meminta uang sebesar Rp100 ribu kepada pengemudi mobil yang berhentikan.
Baca Juga: Polantas yang Lakukan Pungli dan Simpan Sabu Terancam Dipecat
Selain itu, petugas juga menemukan barang bukti narkoba jenis sabu dan alat hisap (bong) di dalam mobil Brigadir DF dan Brigadir RF. Kedua oknum polisi mengakui telah mengonsumsi sabu sebelum melakukan razia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima