Presiden Joko Widodo (Antara)
Setelah menyerahkan sertifikat di Lapangan Setukpa (Secapa) Polri, Presiden Joko Widodo beserta rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju SMA Negeri 1 Sukabumi pada Kamis (31/8/2017).
Di sana, Jokowi menyerahkan 1.211 Kartu Indonesia Pintar kepada siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan juga program kesetaraan yang ada di Kota Sukabumi. Masing-masing siswa mendapat bantuan dana yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan. Untuk siswa SD Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu, sedangkan SMA/SMK Rp1 juta.
Bantuan tersebut diberikan pemerintah sebagai upaya memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh sebab itu, Jokowi berpesan kepada para siswa agar menggunakan bantuan tersebut untuk memenuhi keperluan sekolah dan pendidikan.
"Uang itu hanya dipakai untuk keperluan pendidikan dan sekolah. Kalau ketahuan untuk membeli pulsa, mohon maaf kartunya dicabut. Kita ingin anak-anak belajar dengan baik sehingga pintar dan nantinya menjadi aset yang berharga bagi bangsa," kata Jokowi.
Terlebih lagi menjelang era kompetisi di masa mendatang, anak-anak Indonesia harus bisa bersaing di dunia internasional. Untuk itu, para siswa harus belajar dengan baik guna mempersiapkan diri menghadapi persaingan di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyerahkan bantuan sosial sebesar Rp1.890.000 melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat diambil dalam empat tahap. Adapun dalam kunjungan kali ini, Jokowi menyerahkan sebanyak 800 PKH.
Mantan gubernur Jakarta mengingatkan agar bantuan PKH digunakan untuk keperluan pendidikan atau kesehatan.
"Kalau memang dibutuhkan untuk keperluan anak-anak kita, gizi anak, pendidikan anak, boleh, Jangan untuk beli pulsa atau rokok. Nanti dicabut (bantuannya)," ujar dia.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut, di antaranya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam