Suara.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan mendukung langkah pemerintah Indonesia dalam upaya mengakhiri krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Ke dalam negeri, dia juga mengimbau krisis Rohingya ini jangan dibawa-bawa ke ranah agama dan umat beragama.
Menurut dia, apa yang terjadi di Rohingya jangan dibawa-bawa ke ranah agama, karena umat Budha dan Hindu di Indonesia juga mengutuk tragedi kemanusiaan itu.
"Saya pernah menjadi menteri kehutanan, satu orangutan dan harimau mati, dunia geger. Lalu apa yang terjadi terhadap etnis Rohingya adalah ribuan orang meninggal akibat krisis kemanusiaan," katanya di gedung Parlemen, Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (4/9/2017).
MPR, kata dia, mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang bekerja keras membantu sesama warga negara anggota ASEAN menghadapi tragedi kemanusiaan di Myanmar.
Menurut dia langkah pemerintah Indonesia dalam mengupayakan perdamaian di Myanmar itu sudah dilakukan sehingga tinggal menunggu respon dunia internasional.
Zulkifli mengatakan langkah Indonesia tentang itu sangat strategis karena menggalang dukungan dunia, di antaranya PBB, ASEAN, dan Organisasi Kerja Sama Islam, untuk menekan Myanmar menghentikan krisis kemanusiaan.
Retno dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Myanmar merangkap Konselor Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang juga pemimpin Partai Liga Demokrasi Nasional, partai mayoritas parlemen Myanmar pada hari ini di Myanmar.
Myanmar yang dulu bernama Birma atau Burma dalam lafal bahasa Inggris mendapat kemerdekaannya dari Inggris pada 4 Januari 1948. Pemimpin pertamanya adalah Jenderal Aung San yang adalah ayah kandung Aung San Suu Kyi.
Secara bentuk pemerintahan, Myanmar yang juga anggota ASEAN, adalah negara republik persatuan konstitusional parlementer dengan presiden sebagai pemimpin puncak pemerintahan.
Secara etnik, etnik Bamar mendominasi populasi negara itu (68 persen), diikuti etnik Shan (sembilan persen), etnik Karen (tujuh persen), etnik Rakhine (empat persen), etnik Mon (dua persen), dan etnik-etnik lain.
Secara agama yang dianut, negara itu didominasi penganut agama Budha Theravada (87,9 persen), Kristen (6,2 persen), Islam (4,3 persen), dan agama-agama lain. Myanmar juga terkenal dengan emas dan batu giok-nya yang berkualitas sangat prima.
Berita Terkait
-
Wawancara Eksklusif: Suara dari Myanmar Jurnalis Melawan di Tengah Represi
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Wawancara Eksklusif: Kudeta Myanmar dan Perjuangan Jurnalis Bertahan
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory