Suara.com - Tayangan iklan perusahaan daging domba di Austalia, mendapat kecaman dari umat beragama karena dinilai provokatif.
Pasalnya, adegan sentral iklan tersebut adalah pertemuan antara para dewa, nabi-nabi, dan Yesus. Dalam perjamuan makan tersebut, sosok-sosok suci itu digambarkan secara profan alias tidak sakral.
Seperti diberitakan ABC, Selasa (5/9/2017), kelompok utama yang memprotes iklan itu adalah komunitas Hindu.
Sebab, dalam iklan itu, Dewa Ganesha ikut meminum anggur dan memakan daging domba. Padahal, Ganesha adalah dewa yang vegetarian.
Iklan tersebut memasukkan sosok-sosok suci seperti Yesus, Buddha, Nabi Musa, Dewa Zeus, Ron Hubbard—pendiri kepercayaan Saintologi, Dewa Thor, Dewi Aprodite, dan banyak lainnya.
Kesemuanya digambarkan berada di satu meja makan menyantap daging dan anggur, di halaman belakang sebuah rumah.
Dalam satu adegan, terdapat dialog Buddha yang menggoda Dewa Ganesha dengan mengatakan "Apakah kita akan memesan daging gajah untuk dihidangkan?"
Mendengar pernyataan Buddha, Dewa Ganesha langsung protes, "Itu tidak lucu. Tidak lucu untuk ukuran 2.500 tahun lalu, dan tidak juga sekarang," yang lantas disambut tawa lainnya.
Baca Juga: Barang Bukti OTT Hakim Bengkulu
Dialog kontroversial lainnya dalam iklan itu terjadi antara Dewa Zeus dan Yesus. Pada awal iklan itu, Zeus bertanya kepada Yesus, "Di manakah ayahmu?"
Mendapat pertanyaan itu, Yesus lantas menjawab, "Dia ada di mana-mana." Semua yang ikut perjamuan itu kaget. "Tidak, aku bercanda. Dia sedang bekerja," tukas Yesus lagi sembari tertawa.
Adegan yang tak kalah kontroversial dalam iklan itu adalah, ketika seorang perempuan yang mengakui sebagai ateis menerima telepon dari seseorang.
Setelah menutup telepon, ia ditanya oleh Dewa Zeus, "Siapa yang meneleponmu?"
"Tadi adalah (Nabi) Muhammad (SAW). Dia bilang tak bisa datang karena harus menjemput anaknya di day care (tempat penitipan anak)."
Umat Hindu Protes
Juru bicara komunitas umat Hindu di timur Australia, Nitin Vashisht mengecam iklan itu karena terlalu "sensitif".
"Dewa Ganesha dalam Hindu merupakan veegetarian. Dia adalah dewa kami, tapi di iklan itu Dia digambarkan memakan daging domba. Ini sangat sensitif terhadap umat Hindu," kecamnya.
Ia menjelaskan, Ganesha adalah salah satu dewa utama dalam Hindu.
"Tidak ada satu pun umat Hindu yang berdoa tanpa lebih dulu menyebut Ganesha. Tidak ada satu pun kuil Hindu yang tak menyembah Ganesha," tukasnya lagi.
Tak hanya umat Hindu, umat beragama lainnya juga mengecam iklan tersebut melalui media-media sosial.
"Iklan ini menyerang seluruh umat beragama," tulis warganet berakun @DangereuseDames, Kamis (7/9/2017).
"Orang suci dan nabi-nabi seluruh agama di dunia bertemu untuk makan daging domba bersama dalam iklan kontroversial. Banyak yang tidak bahagia atas hal ini," tulis @BabaUmarr.
Tidak Menyerang
Andrew Howie, Manajer Pemasaran MLA Group, perusahaan pembuat iklan itu, membantah video tersebut tidak menghormati umat beragama.
"Iklan itu justru mengampanyekan persatuan dan inklusifitas. Kami menggambarkan para dewa, nabi, dan tokoh suci lainnya bisa bersanding dengan ateis, ini fantastis," tuturnya.
Sementara dikutip dari 9News.com, Rabu (6/8), Howie juga mengatakan sengaja tidak menampilkan Nabi Muhammad SAW dalam iklannya tersebut.
Sebab, ia mengetahui sosok Nabi Muhammad sangat sakral dan tabu untuk digambarkan oleh umat Islam.
"Jadi, intinya, kami ingin menghormati seluruh umat beragama di dunia," klaimnya.
Iklan buatan MLA ini bukanlah kali pertama yang kontroversial dan mendapat kecaman. Sebelumnya, MLA juga pernah membuat iklan yang tak kalah kontroversial.
Dalam iklan tersebut, menampilkan adegan sejumlah anggota suku asli Australia, Aborigin, merayakan "Hari Australia" dengan memakan daging panggang.
Padahal, "Hari Australia" yang dirayakan setiap tanggal 26 Januari merujuk pada kedatangan armada Inggris ke benua tersebut dan melakukan pembantaian terhadap suku Aborigin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terkini
-
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen, Target 20 Dunia, Indonesia Kapan Menyusul?
-
Kontroversi Unggahan Diduga Anak Menkeu Purbaya Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Demo Mahasiswa karena Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara?
-
Usut Kasus Korupsi CSR BI dan OJK, KPK Panggil Analis Senior Pratomo Anindito
-
Nasib Mercy BJ Habibie usai Disita KPK dari Ridwan Kamil: Bakal Dilelang, Ini Skemanya!
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, Mobil Tertabrak Kereta Api Ranggajati di Probolinggo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Pemkab Mojokerto Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas Daerah
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Respons Prabowo soal Tuntutan 17+8 : Tim Investigasi Independen OK, tapi Penarikan TNI...?