Suara.com - Chairman Grup Mayapada, Dato' Sri Tahir, berkomitmen membantu pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pekerja migran Indonesia. Komitmen tersebut disampaikannya kepada Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, saat memberikan santunan kepada 12 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (7/9/2017) malam.
"Kita susah mengaku sebagai negara besar, jika masih mengirim TKI sebagai pembantu rumah tangga. Kala bekerja di luar negeri, jadilah pekerja yang profesional," kata Tahir.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus meningkatkan skill calon TKI. Memang tidak mudah, namun bisa dimulai dengan (membuka) beberapa jurusan dulu di Balai Latihan Kerja (BLK) khusus untuk calon TKI.
"Saya siap membantu pemerintah," ujarnya menandaskan.
Tahir yang juga dikenal seorang filantropis ini sedikit menjelaskan rencana dukungannya. Menurutnya, pemerintah menentukan beberapa BLK yang sudah ada untuk membuka pelatihan khusus bagi TKI. Lalu pihaknya, melalui Tahir Foundation, menyediakan tenaga pengajar, sarana pelatihan dan pendanaan.
Cara ini diharapkan mampu membantu menyediakan calon TKI yang memiliku keahlian.
Mendengar tawaran tersebut, Menaker, Hanif Dhakiri menyambut baik. Pihaknya akan segera mempersiapkan BLK yang segera bisa menjalankan program tersebut.
"Khususnya BLK yang dekat dengan daerah kantong TKI," ujarnya.
Menaker berpesan, apapun jurusan keahlian yang akan dibuka harus menyertakan dua hal penting, yaitu pelatihan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, dan pelatihan soft skill.
Kedua hal itulah yang menjadi kelemahan sebagian TKI dibandingkan pekerja migran dari negara lain. Kalau soal ketekunan kerja dan loyalitas, TKI tak perlu diragukan.
Dijelaskan pula bahwa pemerintah terus mengupayakan peningkatan penempatan TKI profesional, bukan pekerja sektor domestik. Penempatan TKI sektor rumah tangga di 19 negara Timur Tengah misalnya, sudah dihentikan sejak beberapa tahun lalu.
"Jadi yang dijual bukan orangnya, tapi kompetensi pekerjaannya," tegas Menteri Hanif.
Kehadiran Tahir ke kantor Kemnaker dalam rangka menyerahkan bantuan US$ 111.000 bagi 12 TKI yang bekerja di Yordania, namun gajinya tidak dibayarkan oleh majikan. Mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat