Suara.com - Peneliti Hukum Pidana dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Miko Ginting, berharap KPK tidak dilemahkan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk pada era Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang notabene pendahulu sekaligus Ketua Umum PDIP tempat Jokowi bernaung secara politis. KPK didirikan pada tahun 2002.
"Kalau ada klaim KPK didirikan saat kepemimpinan Ibu Mega, ya jangan sampai di rezim Jokowi, KPK justru dilemahkan," kata Miko dalam diskusi "Masyarakat Sipil Kawal KPK" di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017).
Sebaliknya, kalau Jokowi-JK menginginkan pemerintahannya bersih dari korupsi maka harus menciptakan sestem pengawasan dan penindakan yang kuat. Salah satunya melalui cara memperkuat KPK.
"Kalau Jokowi mendiamkan saja (pelemahan KPK), tidak melakukan sesuatu semisal minta fraksi-fraksi partai koalisi pemerintah di DPR untuk tidak lagi meneruskan Pansus Hak Angket KPK, maka pembersihan pemerintahan dari praktik korupsi bakal terhambat,” tuturnya.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, menilai konflik yang terjadi antara KPK dan DPR kekinian sebagai langkah mundur reformasi.
"Selama tiga tahun era Jokowi, rangkaian pelemahan KPK justru semakin serius,” nilainya.
Menurut Ari, upaya pelemahan KPK kekinian tampak dari cara DPR membentuk Panitia Khusus Hak Angket.
Baca Juga: Andai RS Mitra Keluarga Mau Pakai Dana CSR untuk Tolong Debora..
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting