Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte balik mengkritik organisasi-organisasi hak asasi manusia, yang selama ini kerapkali menyerang dirinya terkait kebijakan perang melawan bandar narotika.
Duterte, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (11/9/2017), mengecam organisasi-organisasi HAM internasional yang aktif mengkritiknya tapi bungkam mengenai Konselor Myanmar Aung San Suu Kyi.
“Dia (Suu Kyi) adalah peraih Nobel Perdamaian, tapi lihatlah, apa yang terjadi terhadap komunitas Rohingya di Myanmar. Kalian tak pernah mengkritiknya, tapi terus mengkritik saya,” tegas Duterte.
Ia mengatakan, organisasi nirlaba yang fokus mengenai HAM tak pernah mengeluarkan pernyataan mengecam Suu Kyi, yang gagal memberikan solusi bagi krisis kemanusiaan di wilayah Rakhine.
“Kalian coba lihat di Myanmar, dia (Suu Kyi) membiarkan aksi brutal di Rakhine,” tukasnya lagi.
“Hanya Beijing (Tiongkok) dan Moskow (Rusia) yang mengapresiasi kebijakan saya melawan bandar narkoba dan tak pernah mengkritik pembunuhan di Filipina,” tandasnya.
Sebelumnya, Human Right Watch (HRW), Sabtu (9/9) pekan lalu, meminta PBB menginvestigasi kampanye perang melawan narkoba yang digaungkan Duterte.
Permintaan investigasi itu diusulkan organisasi pemantau HAM yang berbasis di New York tersebut, karena kampanye perang Duterte itu diduga memakan korban remaja tak bersalah.
Baca Juga: Sarawak Malaysia Tolak Tampung Pengungsi Rohingya
"Terdapat eksekusi ekstrayudisial yang dilakukan polisi Filipina terhadap dua orang anak-anak selama tiga hari operasi. Ini memerlukan campur tangan PBB untuk menghentikan kampanye kekerasan Duterte,” demikian pernyataan HRW yang memicu amarah Duterte.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting