Suara.com - Dalam rangka mencari model pelatihan vokasi yang ideal, pemerintah terus menentukan konsep grand design Pelihan Vokasi Nasional. Salah satu upaya pengembangan dilakukan dengan belajar dari keberhasilan pelatihan vokasi negara lain.
Terkait hal itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri mengajak Komite Pelatihan Vokasi Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengunjungi Singapore Polytechnic International (SPI), Singapura. SPI adalah lembaga pelatihan vokasi yang mempunyai reputasi internasional.
"Jangan malu untuk belajar dari keberhasilan negara lain. Apa yang baik kita tiru, lalu kita sempurnakan. Kunjungan ke SPI ini dilakukan sebagai bagian dari pengembangan konsep grand design Pelatihan Vokasi Nasional, yang telah disusun Kemnaker," kata Menteri Hanif, Singapura, Jumat (15/9/2017).
Beberapa tahun sebelumnya, Kemnaker telah melakukan kerja sama dengan SPI. Kerja sama terkait manajemen balai latihan kerja, strategi planning, kurikulum , metoda pedagogi, pelatihan instruktur, design thinking, dan akreditasi lembaga pelatihan.
Menurut Hanif, keberhasilan pelatihan dan pendidikan vokasi di Singapura terjadi karena didukung anggaran yang memadai, metode kurikulum yang sesuai kebutuhan industri, fasilitas peralatan canggih, instruktur yang berpengalaman, dan sertifikasi yang diakui internasional.
Pola tersebut nyaris sama dengan pola yang dikembangkan oleh sejumlah negara, yang juga mempunyai pelatihan vokasi yang bagus seperti Jerman, Australia, Jepang, Austria, dan Korea Selatan.
Pelatihan vokasi di Indonesia, lanjut Menaker, terus menuju ke arah yang ideal, sebagaimana yang dilakukan negara-negara tersebut, seperti melibatkan pelaku industri dalam menyusun kurikulum dan instruktur. Upaya ini dimaksudkan agar apa yang diajarkan pada pelatihan vokasi 'nyambung' dengan kebutuhan pasar.
Perbaikan fasilitas pelatihan juga terus dilakukan. Kemnaker juga berharap adanya dukungan anggaran yang cukup untuk pengembangan pelatihan vokasi.
"Kemnaker berkomitmen memperbaiki pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia. Ini prioritas pemerintah, sesuai arahan Presiden Jokowi," kata Hanif.
Dalam kunjungan tersebut, Menaker didampingi Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, beberapa anggota tim komite pelatihan vokasional, antara lain Bob Azzam, Antonius J. Supit, Sari Sitalaksmi, Kun Wardhana A, Marifion, dan Sugeng Bahagijo. Hadir pula Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto.
Kedatangan menaker dan tim Komite pelatihan vokasi tersebut disambut oleh Soh Wai Wah, Principal dan CEO SPI, beserta jajarannya.
Soh Wai mengatakan, dengan senang hati pihaknya bekerja sama dengan Indonesia dalam mengembangkan vokasi. Menurutnya, kunci keberhasilan pelatihan vokasi adalah komitmem dari seluruh stakeholders, keterlibatan industri dalam menyusun kurikulum dan instruktur, peralatan yang modern, dan sertifiksi kompetensi.
"Dengan demikian, lulusan pelatihan vokasi sesuai dengan pasar kerja," ujarnya.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)
Berita Terkait
-
Menaker: Produktivitas dan Daya Saing Jadi Kunci Kesejahteraan
-
Kompetensi dan Kualitas SDM Indonesia harus di Atas Standar Pasar
-
Menaker: Hindari Eksploitasi Alam, Beralihlah ke Pembangunan SDM
-
Pemerintah Resmi Luncurkan "Desa Migran Produktif"
-
Agar Vokasi 'Nyambung' Dunia Kerja, Industri Harus Terlibat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta