Suara.com - Mantan Kepala Staf Kostrad Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zein berkilah, dirinya bukan aktor atau dalang di balik gerombolan pengepung kantor YLBHI, Minggu hingga Senin diri hari (17-18/9/2017), yang berakhir rusuh.
Ia berdalih, tak berada di lokasi kejadian sehingga tak bisa dianggap aktor ataupun dalang pengepungan tersebut.
"Intinya begini, kalau aktor berarti pemain utama dong, saya tak hadir ditempat itu, baik pada hari Sabtu maupun demo hari Minggu dan Senin, tak hadir saya," ujar Kivlan saat dihubungi Suara.com, Selasa (19/9/2017).
Namun, Kivlan mengakui mendapat undangan dari koordinator aksi itu untuk ikut serta. Undangan itu tak bisa dipenuhinya.
Ia mengatakan, hanya bisa memberikan ‘masukan’ kepada orang-orang yang bakal aksi itu.
"Saya diundang oleh koordinator yang pada Jumat malam, jam 8 malam, diundang oleh koordinator untuk demo supaya pembatalan acara seminar itu," kata Kivlan.
"Ya demo bagus, berati saya nggak perlu capek-capek hadir, tapi saya berpesan jangan masuk ke halaman dia (YLBHI). Karena kalau masuk ke halaman dia kena delik hukum," sambungnya.
Sebelumnya, Koordinator Advokasi YLBHI Muhammad Isnur mengungkapkan, terdapat dua orang yang diduga terlibat aksi pengepungan terebut.
"Yang pertama Rahmat Himran, saya tidak tahu siapa dia ini," ujarnya dalam konfrensi pers di kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).
Baca Juga: KPK Lelang Perhiasan, Motor dan Mobil Koruptor, Ini Harganya
Isnur menuturkan, menerima sejumlah undangan konferensi pers, dan informasi tidak akurat atau hoaks melalui media sosial yang mencantumkan nama Rahmat Hirman.
Selain itu,Isnur juga menyebut Kivlan Zein berdasarkan pemberitaan media massa.
"Kivlan Zein ini pertama kali keluar, ketika sebuah lamanberita, publiknews, diberitakan Kivlan Zein memimpin rapat kordinasi pembubaran seminar PKI,” tukasnya.
Ia menilai, kalau kepolisian menelisik kedua orang tersebut, maka akan banyak informasi terkait penyerbuan kantor YLBHI yang bisa didapatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya