"Manusia Biasa" adalah judul album sekaligus salah satu judul lagu kelompok musik pop-rock Radja asal Banjarmasin. Dalam lagu itu, sang penyanyi mengakui bahwa ia hanyalah manusia biasa yang punya khilaf tapi tetap ingin memperbaiki keadaan.
Pengakuan "manusia biasa" juga terucap dari seorang Presiden Joko Widodo, tapi kaitannya bukan karena khilaf melainkan terkait hubungannya dengan keluarga, khususnya cucu pertama Presiden Jan Ethes Srinarendra yang baru berusia 1,5 tahun.
Sepulang kunjungan kerja dari Banjarmasin pada Jumat (15/9), Presiden pun menghabiskan waktu seharian untuk menemui tamu di Solo pada Sabtu (16/9), namun malam sekitar 21.00 WIB muncul keramaian di Solo Paragon Mall.
Ternyata Presiden mengajak Jan Ethes yang sudah lincah berjalan dan berlari itu bermain di pusat perbelanjaan tersebut. Tentu kedua orang tua Jan Ethes yaitu Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda serta pamannya Kaesang Pangarep ikut menemani.
Presiden tampak santai mengenakan kemeja putih lengan panjang yang digulung menuntun Jan Ethes yang mengenakan kaos biru naik eskalator "mall" dengan sedikit berlari, sedangkan Gibran, Selvi, Kaesang yang kompak mengenakan kaos putih mengikuti dari belakang, tentu dijaga oleh barisan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Tiba di lantai 2 mall tersebut, Presiden pun menggendong Jan Ethes masuk ke tempat bermain anak "Happy Time". Sepanjang dalam gendongan sang kakek, Jan Ethes tampak tenang dan malah cenderung memperhatikan masyarakat yang mulai mengerubuti Presiden Jokowi untuk meminta swafoto.
Setelah membeli tiket, Presiden dan Jan Ethes" pun menuju "grand central station" yaitu tempat kereta mini diberangkatkan untuk berkeliling lantai 2 mall tersebut.
Presiden, Jan Ethes dan Kaesang menaiki gerbong ketiga atau paling belakang dari kereta mini tersebut. Gerbong berwarna merah itu menjadi ruang bagi Presiden untuk "momong" cucunya. Sedangkan Gibran dan Selvi ada di gerbong kedua berwarna hijau, sementara di gerbong pertama berwarna biru ada seorang ibu dan anaknya.
Kereta berjalan pelan sambil membunyikan bel "ting ting ting" dari lokomotif. Sepanjang perjalanan keliling sekitar 10 menit itu, Paspamres juga setia mengawal termasuk mengamankan agar jalan kereta tidak tertutup oleh masyarakat yang mulai menumpuk karena menyadari kehadiran Presiden di pusat perbelanjaan itu khusus untuk memomong cucu.
Sepanjang perjalanan kereta mini Jan Ethes pun tampak asyik menengok ke kanan dan kiri sementara sang kakek dengan cekatan memegang tubuh cucunya agar tetap seimbang.
Selesai berkeliling, Jan Ethes selanjutnya dibawa main mobil statis bersama kedua orang tuanya. Presiden kemudian menyusul ke arena kereta yang kali ini bergerak mengikuti rel melingkar. Jan Ethes pun dinaikkan ke atas kereta agar berperan sebagai masinis kereta, sementara Presiden dan kedua orang tuanya menjaga di dalam lingkaran rel.
Jarang bertemu Meski sesekali melayani permintaan warga untuk berswafoto, Presiden tetap mengawasi Jan Ethes sambil sesekali tangannya tampak memperagakan seseorang mengemudikan mobil agar Jan Ethes mengikuti gayanya.
"Ketemu (Jan Ethes) saja kan jarang. Nah ini pas ketemu, pas Jan Ethes 'nggak' tidur saya ajak ke sini. Ya saya kan juga manusia biasa," kata Presiden sambil tertawa seusai menunggui Jan Ethes bermain kereta.
Ia mengaku bahwa meski kadang ia berada di satu kota yang sama dengan Jan Ethes, belum tentu ia punya waktu untuk bermain dengan cucunya tersebut.
"Dari pagi tadikan acaranya padat, banyak menerima tamu. Tadi pukul 20.30 WIB selesai. Saya ngajak Jan Ethes ini untuk main-main di sini, ya mumpung belum tutup. Ini kan sebentar lagi tutup. Kalau saya ke sini (Solo) pun banyak tamu, ini tadi baru rampung. Kadang-kadang sudah rampung anaknya tidur," tambah Presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres