Suara.com - Seorang pembelot Korea Utara yang ayahnya adalah seorang perwira senior di bawah pimpinan Kim Jong-Un, buka suara tentang hal mengerikan.
Orang dalam rezim lama Hee Yeon Lim (26)mempertaruhkan nyawanya sendiri dengan mengatakan kepada dunia bagaimana Kim paranoid hidup seperti seorang kaisar, sementara dengan santainya mengeksekusi orang kepercayaannya atau bahkan kerabatnya sendiri.
Lulusan Pyongyang itu sekilas terlihat sebagai pemimpin yang terobsesi senjata nuklir dan telah memenjarakan 25 juta orang kelaparan dalam kemiskinan.
Seiring para pemimpin dunia menunggu langkah Kim berikutnya melawan Presiden Trump, dia mengungkapkan bagaimana Kim melakukan berbagai hal di luar nalar.
Mulai dari perintah kepada pasukan elit kelas atas Pyongyang, menyaksikan eksekusi mengerikan. Kemudian, mencuci otak dengan klaim tak terkalahkan dan ancaman terhadap AS.
Kim juga menyembunyikan ratusan bolthole mewah di area rahasia, yang hampir tidak terlihat agen mata-mata barat. Selain itu, memiliki budak seks, yang merupakan remaja dari sekolah, meski menikah dengan Ri Sol-ju, ibu dari ketiga anaknya.
Diketahui juga, Kim kerap menikmati makan siang seharga 1.000 poundsterling atau sekitar Rp17 juta, sementara masyarakatnya bertahan dengan makan rumput.
Hee Yeon berhasil melarikan diri dari ibukota Korea Utara Pyongyang, di mana dia dibesarkan, pada tahun 2015 dan sampai di Seoul tahun lalu. Dia melarikan diri bersama ibu dan adik lelakinya setelah ayahnya Kolonel Wui Yeon Lim, seorang peminum berat, Tentara Rakyat Korea meninggal pada usia 51.
"Meskipun kami memiliki hak istimewa, kami takut. Saya melihat hal-hal mengerikan di Pyongyang," katanya.
Baca Juga: Deretan Gaya Kim Jong-un Ketika Memilih Barang di Toko
Dia melihat pembunuhan publik terhadap 11 musisi Korea Utara yang dituduh membuat video porno. Dia mengatakan eksekusi tersebut dilakukan tak lama setelah Kim menggantikan almarhum ayahnya Kim Jong-Il.
"Kami diperintahkan untuk meninggalkan kelas kami oleh petugas keamanan dan melakukan perjalanan ke Akademi Militer di Pyongyang. Ada lapangan olah raga di sana, semacam stadion. Para pemusik dibawa keluar, diikat, berkerudung dan mulutnya tersumbat, sehingga mereka tidak dapat berbicara, tidak meminta belas kasihan atau bahkan menjerit. Apa yang saya lihat hari itu membuat saya sakit perut. Mereka dicambuk sampai akhir senjata diletuskan. Ada sekitar 10.000 orang yang diperintahkan untuk menonton hari itu dan saya berdiri 200 kaki dari para korban ini," bebernya.
Dia menambahkan, parahnya kemudian tank-tank militer bergerak dan mereka melewati tanah di tempat di mana mayat-mayat itu terbaring, menggiling jenazah, untuk menghancurkannya hingga rata dengan tanah sampai tidak ada yang tersisa.
"Saya merasa sangat sakit karena menyaksikan ini. Itu sangat mengerikan dan saya tidak bisa makan selama tiga hari karena membuat perut saya mual," kata Hee Yeon. [Mirror]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka