Budayawan Antonius Benny Susetyo, di auditorium kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2017). [Suara.com/Welly Hidayat]
Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute Antonius Benny Susetyo mengatakan Partai Komunis Indonesia tidak akan bangkit di Indonesia. Komunisme, katanya, sudah runtuh di seluruh berbagai belahan dunia. Itu sebabnya, publik jangan khawatir dengan isu kebangkitan PKI.
"Ideologi komunisme itu sudah bangkrut. Ideologi nggak bisa mati, iya. Tapi dalam konteks dunia global dunia, generasi milenial yang disebut komodifikasi, Komunis sudah tidak laku lagi," kata Benny kepada Suara. com, Kamis (21/9/2017).
Benny mengatakan di era teknologi digital sekarang, individu-individu telah menciptakan pasar sendiri. Negara sudah tidak bisa lagi mengontrol aktivias masyarakat, beda dengan zaman dulu.
"Ruang dan waktu sudah nggak lagi penting. Maka sekarang situasi dunia ini semakin hari harus kita sadari," ujar Benny.
Setiap generasi mengoreksi generasi sebelumnya. Liberalisme pada awal kemunculannya juga selalu dikoreksi oleh generasi berikutnya. Demikian juga dengan Marxisme yang selalu dikoreksi oleh generasi selanjutnya.
"Maka new kapitalisme itu berbeda dengan kapitalisme revolusi industri. Jadi dalam proses dialektika selalu ada counter wacana," tutur Benny.
Dia mengatakan saat ini beberapa negara yang sebelumnya menganut ideologi komunis, lambat laun meninggalkannya, bahkan sudah menerapkan kapitalisme.
"Jadi PKI tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena yang namanya Korea Utara, Cina, Vietnam itu sudah bukan Komunisme lagi. Ideologi itu sudah tumbang," kata Benny.
Hancurnya Uni Soviet mengawali keruntuhan komunisme dan semakin hari semakin sulit untuk bangkit kembali, apalagi di Indonesia yang notabanenya menolak praktek-praktek yang pernah dilakukan PKI sebelumnya.
"Jadi kalau kita membaca dengan baik literatur-literatur, Komunisme itu sudah tumbang dan tidak mungkin bangkit lagi. Karena konteks sejarah nya berbeda. Justru yang berbahaya sekarang adalah dua hal, radikalisme pasar dan radikalisme agama yang berkembang di mana-mana," tutur Benny.
Tumbangnya komunisme melahirkan fundamentalisme baru. Jadi, kata dia, komunisme tidak perlu ditakuti karena sudah tumbang.
"Jadi kalau kita ngomong hantu-hantu komunisme, itu sebenarnya berlebihan, hiperbola. Ideologi tidak bisa mati memang iya. Tapi dalam konteks zaman seperti ini, ideologi itu akan berkembang secara masif agak sulit karena konteksnya sudah berubah," kata Benny.
"Ideologi komunisme itu sudah bangkrut. Ideologi nggak bisa mati, iya. Tapi dalam konteks dunia global dunia, generasi milenial yang disebut komodifikasi, Komunis sudah tidak laku lagi," kata Benny kepada Suara. com, Kamis (21/9/2017).
Benny mengatakan di era teknologi digital sekarang, individu-individu telah menciptakan pasar sendiri. Negara sudah tidak bisa lagi mengontrol aktivias masyarakat, beda dengan zaman dulu.
"Ruang dan waktu sudah nggak lagi penting. Maka sekarang situasi dunia ini semakin hari harus kita sadari," ujar Benny.
Setiap generasi mengoreksi generasi sebelumnya. Liberalisme pada awal kemunculannya juga selalu dikoreksi oleh generasi berikutnya. Demikian juga dengan Marxisme yang selalu dikoreksi oleh generasi selanjutnya.
"Maka new kapitalisme itu berbeda dengan kapitalisme revolusi industri. Jadi dalam proses dialektika selalu ada counter wacana," tutur Benny.
Dia mengatakan saat ini beberapa negara yang sebelumnya menganut ideologi komunis, lambat laun meninggalkannya, bahkan sudah menerapkan kapitalisme.
"Jadi PKI tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena yang namanya Korea Utara, Cina, Vietnam itu sudah bukan Komunisme lagi. Ideologi itu sudah tumbang," kata Benny.
Hancurnya Uni Soviet mengawali keruntuhan komunisme dan semakin hari semakin sulit untuk bangkit kembali, apalagi di Indonesia yang notabanenya menolak praktek-praktek yang pernah dilakukan PKI sebelumnya.
"Jadi kalau kita membaca dengan baik literatur-literatur, Komunisme itu sudah tumbang dan tidak mungkin bangkit lagi. Karena konteks sejarah nya berbeda. Justru yang berbahaya sekarang adalah dua hal, radikalisme pasar dan radikalisme agama yang berkembang di mana-mana," tutur Benny.
Tumbangnya komunisme melahirkan fundamentalisme baru. Jadi, kata dia, komunisme tidak perlu ditakuti karena sudah tumbang.
"Jadi kalau kita ngomong hantu-hantu komunisme, itu sebenarnya berlebihan, hiperbola. Ideologi tidak bisa mati memang iya. Tapi dalam konteks zaman seperti ini, ideologi itu akan berkembang secara masif agak sulit karena konteksnya sudah berubah," kata Benny.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan
-
Malam Ini 3 Stasiun TV Nasional Tayangkan Film Legendaris G30S PKI, Mana Saja?
-
Menyusuri Jejak Ingatan yang Memudar, Penjara Tapol PKI di Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan