Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kemiskinan di Perdesaan Jawa Timur tertinggi di antara provinsi lain se-Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama. Menurutnya, persoalan ini butuh solusi strategis - komprehensif agar dapat ditemukan format percepatan kesejahteraan secara terukur.
"Ini potret valid yang dilakukan Badan Pusat Statistik setiap enam bulan sekali. Khusus kemiskinan di perdesaan tertinggi adalah Jawa Timur dan kedua adalah Jawa Tengah. Tapi rentang jarak keduanya sangat jauh," ungkap Khofifah saat menghadiri peringatan Hari Santri dan Tahun Baru Islam serta Haul KH Muhammad Said di Pondok Pesantren Babussalam, Pagelaran, Kabupaten Malang, Kamis (21/9/2017) malam.
Sementara angka kemiskinan perkotaan tertinggi ditempati Provinsi Jawa Barat yang disusul oleh Jawa Tengah di peringkat kedua. Jawa Tengah menurutnya, relatif seimbang antara kemiskinan di perdesaan maupun perkotaan.
Untuk mengatasi tingginya angka kemiskinan perdesaan di Jawa Timur, salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah dengan maksimalisasi dana desa yang dikucurkan pemerintah. Diikuti dengan program perlindungan sosial antara lain Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sebagainya.
"Memang harus ada pemetaan yang komprehensif mencakup kearifan lokal di dalamnya. Dengan begitu pemanfaatan dana desa bisa lebih maksimal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat desa," imbuhnya.
Khofifah membeberkan, besaran alokasi dana desa yang digulirkan pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2015, dana yang dikucurkan senilai Rp20 triliun, tahun 2016 Rp 47 triliun, dan tahun 2017 Rp60 triliun. Jika ini disinergikan dengan bansos lainnya Insya Allah sangat signifikan menurunkan kemiskinan perdesaan.
"Artinya, ini adalah kesempatan untuk meningkatkan percepatan kesejahteraan untuk penduduk di desa, khususnya Jawa Timur," imbuhnya.
Diutarakan, dana desa dapat dipergunakan untuk membangun sentra-sentra pertumbuhan perekonomian warga di desa, selain infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lain sebagainya. Dana tersebut bisa digulirkan melalui kelompok-kelompok usaha ekonomi kreatif khususnya melalui BumDes yang sudah di inisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Jika tahun pertama dan kedua lebih kepada infrastruktur, maka di tahun ketiga lebih diarahkan pada pertumbuhan sentra perekonomian. Saat ini kan sudah mulai banyak berdiri BumDes-BumDes," tuturnya.
Setelahnya, maka perguruan tinggi bisa mengambil peran dalam memberikan pendampingan manajemen dan pengelolaan usaha tersebut.
"Nah baru kemudian para pengusaha di tingkat lokal membantu membukakan akses pasar. Kalau mereka produktif, kualitas kontrolnya dijaga, marketnya diberi akses, saya rasa pertumbuhan ekonomi akan memberikan percepatan kesejahteraan masyarakat di desa," papar Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyinggung soal peran Pesantren dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Khofifah, santri dan pesantren harus senantiasa menjadi garda terdepan menghalau berbagai upaya yang berusaha memecah belah bangsa.
Khofifah didaulat untuk menanam pohon zaitun di halaman Pondok Pesantren Babussalam. Menurut pengasuh ponpes Gus Thoriq, pohon zaitun tersebut menjadi perlambang atau simbolisasi perdamaian. Harapannya, Khofifah dapat menjadi tokoh perdamaian Indonesia. Pondok Pesantren Babussalam sendiri adalah pencetus lahirnya Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul