Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan mencetak uang dua kali lipat untuk membiayai pembangunan dibandingkan utang bukan solusi yang tepat untuk menggerakkan perekonomian nasional.
"Ada yang bilang, cetak uang dua kali lipat dari yang beredar supaya ekonomi maju daripada utang. Solusinya tidak bisa sesimpel itu ada faktor lain yang harus diperhatikan," kata Ani saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (28/8/2017).
Faktor tersebut adalah Inflasi. Menurut Ani inflasi adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi.
"Kalau sebuah barang naik karena inflasi, yang kena dampaknya siapa? Yang kena orang miskin. Jadi inflasi ini adalah isu yang harus diperhatikan. Biasanya makan 3 kali sehari, sekarang tidak bisa, karena inflasinya naik, harganya naik, makanya kalau inflasi tinggi pasti jumlah orang miskin bertambah," ujarnya.
Oleh sebab itu, menurut Ani mencetak uang dua kali lipat merupakan ide yang baik untuk menggerakan perekonomian. Tapi inflasi juga harus dijaga agar masyarakat khususnya menengah kebawah tidak tertekan.
"Cetak uang itu it's good, karena bisa gerakin ekonomi, tapi inflasi naik, jadi itu sesuatu yang real, itu yang harus dipilih policy maker," kata Ani.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga