Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar meminta para jurnalis untuk menghormati permintaan off the record dari narasumber. Sebab, hal itu termaktub dalam Undang-undang dan Kode Etik Jurnalistik.
Pernyataan Ahmad menanggapi berita pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait adanya institusi yang memesan 5.000 senjata dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo alias ilegal.
Pernyataan ini disampaikan panglima TNI dalam forum silaturahmi dengan para purnawirawan TNI di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017) lalu.
Namun, sebelum berita itu tersebar ke publik, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Wuryanto, sudah meminta pada wartawan yang saat itu meliput, agar tidak memberitakan pernyataan dari Gatot tersebut dengan mengatakan bahwa pernyataan itu off the record.
"Karena sudah diatur, kalau memang itu ada statement off the record, itu dijamin undang-undang pers, maka hormatilah," kata Ahmad usai penandatangan perjanjian kerja sama antara TNI dan Dewan Pers di Mabes TNI, Senin (25/9/2017).
Ahmad menjelaskan, narasumber memiliki hak meminta pernyataannya tidak dipublikasikan. Dan ditegaskan Ahmad, wartawan harus menghargai permintaan itu.
Menurutnya, bisa saja pernyataan tersebut memiliki implikasi yang bisa merugikan narasumber sehingga tak dapat dipublikasikan di media.
"Ada hal-hal tertentu yang mungkin narasumbernya punya kepentingan strategis yang tidak harus diketahui oleh orang banyak," ujar Ahmad.
Baca Juga: Manuvernya Dikecam Pedrosa, Rossi: Balapan Saja Sendiri
Berita Terkait
-
Solidaritas untuk Kebebasan Pers, Jurnalis Jambi Gelar Aksi
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
Badai PHK Terus Berlanjut, 321 Wartawan Daily Miror Kehilangan Pekerjaan
-
Ironi Penegakan Hukum: Jadi Korban Doxxing, Aktivis Khariq Anhar Justru Jadi Tersangka
-
Membungkam Suara di Balik Layar: Sensor Digital saat Demo Memanas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Curhat Bikin Nasgor Spesial buat Prabowo, Megawati Ungkap Pentingnya Perempuan jadi Penyeimbang
-
'Kursi Panas' Menteri BUMN Kosong Ditinggal Erick Thohir, Wamen OTW Jadi Plt?
-
Jejak Kontroversi Djamari Chaniago, Terseret Insiden Pengeroyokan TNI dan Kini Jadi Menko Polhukam
-
Gak Kaleng-kaleng, Intip Fasilitas 12 Pasar di Jakarta yang 2 Tahun Dibangun Pasar Jaya
-
Daftar Lengkap 11 Pejabat Baru Dilantik Prabowo, dari Djamari Chaniago hingga Sarah Sadiqa
-
Yusril: Presiden Tegaskan Usulan TGPF Kericuhan Demo Tak Perlu Dibentuk
-
Kasus Kematian Janggal Arya Daru, Komisi III DPR Desak Polisi Buka Kembali Penyelidikan
-
Jabatan Dobel Angga Raka: Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi, Tapi Masih Wamenkomdigi
-
Kepala KSP Era Prabowo: Jejak Panas M Qodari Penggaung Jokowi 3 Periode Sekaligus Juragan Tanah!
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!