Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsudin mengatakan sudah berkomunikasi langsung dengan Bupati Kutai Kartenagara Rita Widyasari, yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka suap gratifikasi izin pertambangan dan perkebunan.
Aziz mengungkapkan, Rita mengakui kepada dirinya belum pernah diperiksa oleh KPK sebelum ditetapan sebagai tersangka.
"Siang tadi saya komunikasi, kan ada berita ditangkap. 'Oh belum' katanya. (Saya tanya) 'Apa pernah diperiksa sebagai tersangka?' oh belum," kata Aziz di DPR, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Azis kemudian meminta Rita untuk tenang menghadapi permasalahan ini.
"Saya sampaikan harus tenang ini kan harus kita lihat secara jernih permasalahannya," katanya.
Anggota Komisi III DPR ini berharap Rita bisa melewati perkara yang sedang dihadapinya itu.
Aziz mengakui belum bisa memastikan kasus suap yang menyeret Rita. Ia hanya mengingat Rita pernah tersandung kasus jual beli emas.
Tapi, kata dia, kasus yang sempat ditangani KPK itu ternyata tidak memunyai unsur korupsi melainkan perdata.
Baca Juga: AC Milan Bujuk Antonio Conte Pulang Kampung dan Tangani Rossoneri
"Soal kasus itu sudah saya konsultasikan kepada Pak Ruki (mantan Ketua KPK, Taufiequrrahman Ruki). Bu Rita juga sempat diperas oleh seseorang, dan yang memeras sudah ditangkap KPK," terangnya.
KPK menetapkan Rita sebagai sebagai tersangka kasus korupsi. Penetapan ini dilakukan setelah tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di Kantor Bupati Kutai Kartanegara dan Rumah Dinas Bupati Kutai Kartanegara, Selasa (26/9).
"Ya dia ditetapkan tersangka tapi detailnya nanti diketahui tapi itu pengembangan kasus bukan OTT," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi III, Jakarta.
Berita Terkait
-
Mau Tagih Janji, RDP Komisi III dan KPK Mendadak Digelar Tertutup
-
KPK Sita Dokumen dari Kantor Bupati Kukar Rita Widyasari
-
Bupati Cantik Kukar Jadi Tersangka, Golkar akan Evaluasi Diri
-
Bupati Cantik Kukar Jadi TSK, Calon Terkuat Gubernur Kaltim
-
Rita Widyasari, Anak Mantan Bupati yang Jadi Tersangka Korupsi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD