Suara.com - Aktivis Animal Defenders International, Jan Creamer, diam-diam menyimpan kamera tersembunyi di peternakan rubah Polandia untuk merekam kekejaman terhadap dua rubah Arkitik.
Dalam video terlihat banyak rubah dewasa dan anak-anak yang disimpan dalam kandang. Disimpan dan dibiakkan karena bulu mereka menjanjikan untuk dijual di perdagangan bulu internasional.
Dilansir dari Independent, ADI merekam jejak dua bayi rubah Borys dan Eryk sejak bayi. Dua bayi rubah harus dipisahkan oleh ibunya sejak usia tujuh bulan.
Borys dan Eryk dibiakkan dari musim ke musim oleh peternak tersebut, sampai tubuh dan umurnya mencukupi untuk diambil bulunya.
Tepat pada musim gugur, dalam video yang berjudul Lifetime terlihat Borys dan Eryk ditarik paksa dari kandang dan digantung satu kaki menggunakan tali.
Setelah digantung, mereka disetrum lewat mulutnya sampai mati. Aktivis ADI yang melakukan dokumentasi tersembunyi itu menyimpulkan bahwa rubah tersebut memiliki kondisi kehidupan yang keras dan mematikan.
Video yang sudah tersebar ke publik tersebut dilakukan ADI untuk mengakhiri perdagangan bulu internasional yang diklaim menyebabkan kematian 100 juta hewan per tahun.
Jan Creamer mendorong orang Inggris menyadari adanya perdagangan bulu rubah berdampak sangat tidak baik.
"Sangat mengecewakan, 17 tahun setelah melarang peternakan bulu di sini, Negara ini tetap menjadi pusat impor dan ekspor produk bulu,” kata Jan. (Maidian Reviani)
Berita Terkait
-
Erau Kutai: Saat Naga Jadi Rebutan di Sungai Mahakam, Ini Maknanya!
-
Sisi Lain Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Hobi Jajan, Koleksi Keris, hingga Pamer Jempol
-
5 Parfum Aroma Teh yang Bikin Hati Adem: Serasa Meditasi Seharian
-
Stop Pakai Satu Parfum! Ini 4 Trik 'Layering' yang Bikin Wangimu Jadi Mahal & Unik
-
Hakim dan Jaksa Minta Maaf di Kuburan Terdakwa, Ternyata Bukan Koruptor
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel