Suara.com - Dalam rangka membuka lapangan kerja baru, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengadakan pelatihan menjadi barista. Pelatihan dipusatkan di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kemnaker, Lembang, Jawa Barat.
Kepala Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Nana Mulyana menjelaskan, pelatihan barista ini menjadi salah satu pilihan, karena profesi tersebut masih sangat dibutuhkan.
"Hal ini seiring dengan mewabahnya kafe dan kedai kopi di Indonesia. Mewabahnya kafe memberi peluang kerja bagi barista. Sebuah profesi baru yang cukup menjanjikan," kata Nana, Bandung, Kamis (28/9/2017).
Tak hanya itu, lanjutnya, dengan munculnya barista-barista baru yang kemungkinan besar tertarik membuka kafe kopi diharapkan akan memberi efek baik bagi terserapnya pasar kerja baru. Setidaknya, jika satu barista mendirikan kafe, maka akan menarik dua pekerja baru untuk mengelolanya.
Tahun ini, Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja membuka 30 angkatan pelatihan barista. Tiap angkatan terdiri dari 20 peserta, sehingga tahun ini terdapat 600 peserta yang berasal dari hampir seluruh daerah di Indonesia.
Hingga September tahun ini, sudah terlaksana 15 angkatan pelatihan. Tahun lalu, program ini telah diujicobakan dengan melibatkan 100 peserta.
Pelatihan diadakan selama empat hari dan menghadirkan instruktur profesional, seperti dari East Indische Koffie Jakarta. Materi pelatihan berupa praktik sebanyak 70 persen.
Nana menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan pelatihan untuk para roaster kopi dan owner kafe atau kedai kopi. Roaster dilatih cara memanggang biji kopi yang berkualitas, sedangkan para pemilik kafe dilatih manajemen bisnis yang baik.
Salah satu instruktur pelatihan, Vickto Betaliano, menjelaskan, materi pelatihan terdiri dari coffee knowledhe, cupping, manual brew, espresso based, cappuccino, dan latte art.
"Meski hanya dalam waktu empat hari, karena materi pelatihan dominan praktik, maka setelah ikut pelatihan, 90 persen peserta bisa menjadi barista. Mereka tinggal memperkaya jam terbang," ujarnya.
Tiap pelatihan selalu ditutup dengan lomba meracik dan menyajikan kopi yang diikuti oleh seluruh peserta.
"Sebanyak 90 persen peserta bisa meracik, menyajikan kopi, dan mempresentasikannya dengan baik," tambah Vickto.
Sementara itu, Agus Surono, salah satu peserta dari Klaten mengaku, pelatihan ini makin menguatkan kepercayaan dirinya untuk membuka kedai kopi.
"Setelah menguasai teknik dasar meracik kopi, sekarang saya berani membuka kedai kopi," akunya.
Kemudian peserta asal Semarang, Adiansyah Harjunantio, mengatakan, selain mendapatkan modul dan praktik, pelatihan ini juga membekali barista tentang cara mengedukasi masyarakat tentang sejarah, manfaat, dan citarasa kopi Nusantara.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram