Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi meluruskan informasisoal kesiapannya mundur jika tidak mendapatkan tiket untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Barat tahun 2018.
Setelah bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Dedi mengatakan pernyataannya itu akan ia lakukan apabila keinginannya ini menimbulkan konflik di internal partai terus berlanjut.
"Bukan soal nggak dapat tiket maju. Jadi pernyataan saya itu adalah, apabila saya mencalonkan sebagi gubernur. Satu, membuat Golkar menjadi kisruh, dua menurunkan elektabilitas partai, tiga tidak membawa kebaikan bagi partai dan masyarakat, maka saya mundur," ujar Dedi di Bakrie Tower, Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017).
"Karena jadi pemimpin kalau nggak bawa kebaikan bagi masyarakat dan partainya buat apa?" Dedi menambahkan.
Terkait isu dia akan mengajukan surat pengunduran diri, Dedi mengatakan masih melihat perkembangan di internal partai. Untuk sekarang, ia ingin fokus menjaga soliditas partai Golkar di Jawa Barat.
"Kita ingin menjaga keutuhan partai ini dengan baik sambil melihat aspirasi yang terus berkembang. Kan Golkar Jawa Barat terus meningkat, kita ingin berusaha mempertahankan tren yang meningkat ini," kata dia.
Selain itu Dedi berharap Ical membahas soal ini pada internal partai berlambang pohon beringin, termasuk segera menentukan siapa bakal calon yang akan diusung pada Pilkada serentak 2018.
"Kita juga meminta pada dewan pembina untuk pro aktif memahami situasi sekarang ini, beri saran dan nasihat. Sehingga Golkar bisa menyelesaikan seluruh problematikanya dengan baik," kata dia.
"Karena Golkar biasa menghadapi konflik, dan cerdas menghadapi konflik," Dedi menambahkan.
Baca Juga: Orang yang Minta Dedi Mulyadi Sediakan Mahar 10 M Masih Misterius
Berita Terkait
-
Kang Dedi Sebut Konflik Internal Golkar Tak Berpengaruh di Jabar
-
Orang yang Minta Dedi Mulyadi Sediakan Mahar 10 M Masih Misterius
-
Soal Pilkada Jawa Barat, Ical Panggil Dedi Mulyadi
-
Partai Golkar Gelar Pleno, Ahmad Doli Skeptis Pada DPP
-
"Dipalak" Rp10 Miliar, Dedi Mulyadi Sudah Lapor ke Sekjen Golkar
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji