Suara.com - Penlitian Know Violence in Childhood berjudul Mengakhiri Kekerasan pada Anak: Laporan Global 2017 menyatakan sebanyak 75 persen anak di dunia menjadi korban kekerasan.
Dilansir melalui The Guardian, dalam laporan tersebut disebutkan hampir tiga dari empat anak mengalami kekerasan setiap tahun. Jenis kekerasan yang dialami anak: bullying, perkelahian, pelecehan seksual, hukuman fisik di rumah dan sekolah, dan kekerasan seksual.
Berdasarkan penelitian, kasus paling banyak yaitu hukuman fisik di rumah. Kekerasan hukuman fisik banyak terjadi di negara-negara industri, seperti Afrika bagian timur dan selatan, Asia Selatan dan Barat atau Asia bagian tengah.
Direktur eksekutif Know Violence in Childhood Ramya Subrahmanian mengatakan kekerasan merupakan perilaku yang dipelajari, berakar pada norma budaya yang dalam. Di beberapa masyarakat, pemukulan adalah bentuk disiplin.
“Biasanya hukuman fisik di rumah paling sering terjadi. Karena orang tua berpikiran itu cara yang baik untuk mendisiplinkan anak-anak. Seperti di Mozambik, Burundi dan Ghana paling banyak menggunakan hukuman fisik,” kata Subrahmanian.
Global co-chair of Know Violence in Childhood AK Shiva Kumar mengatakan pada dasarnya kekerasan seperti hukuman fisik di rumah atau kekerasan lainnya dapat dicegah. Namun dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut.
“Pemimpin atau politikus harus membantu kita menerapkan apa yang sudah kita ketahui bekerja dan memecahkan masalah yang sudah sangat mendesak ini,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Jakarta Darurat Perundungan? Rano Karno Soroti Data Kekerasan Anak
-
Nuraninya di Mana? Tuduh Curi Jajan, Wanita Ini Tega Ikat dan Bakar Pipi Bocah 9 Tahun
-
Bocah Perempuan Diikat-Disundut Rokok, Bapak dan Anak di Palas Jadi Tersangka
-
Alarm Bahaya! Fakta Mengerikan Terungkap: 1 dari 2 Anak Jadi Korban Kekerasan, Tapi Tak Berani Lapor
-
Bejat, Ayah di Demak Siksa Balita Minum Air Kloset karena Stres Kalah Judi
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum
-
PLN Siap Jadi Motor Dekarbonisasi, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Posisi RI di Paris Agreement
-
Berapa Kekayaan Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo Subianto?
-
Kecewa Timnas Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Presiden Prabowo Minta Kluivert 'Ditendang?'
-
BPJS Kesehatan Apresiasi 110 Badan Usaha Lewat Penghargaan Satya JKN Award 2025
-
Berkontribusi bagi Keamanan dan Kesejahteraan, BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian
-
Misteri Kematian Andri di Kali Green Crout: Keluarga Tolak Dugaan Tawuran, Ungkap Banyak Kejanggalan
-
Ahli Forensik Digital Pertanyakan Kepakaran Rismon yang Tanggapi Kasus Kematian Mirna Salihin