Suara.com - Valentino Rossi bisa dibilang nekat tetap mengikuti balapan di Sirkuit Aragon, Spanyol, 24 September lalu. Betapa tidak, dia belum pulih 100 persen dari cedera kaki kanannya.
Seperti diketahui, pebalap Movistar Yamaha ini mengalami patah kaki kanan akibat kecelakaan ketika latihan dengan motocross di Urbino, Italia, 31 Agustus lalu.
Dia pun menjalani operasi dan diperkirakan harus istirahat sekitar 30 sampai 40 hari. Namun, setelah 21 hari pemulihan, Rossi kembali ke tunggangannya, Yamaha YZF-M1, dan berlaga di Aragon.
Padahal, untuk berjalan saja, dia masih harus menggunakan tongkat dan kaki kanan yang masih dibalut penyangga.
Lantas, yang jadi pertanyaannya, bagaimana The Doctor, julukan Rossi, mengoperasikan rem belakang?
Sebagaimana diketahui umumnya, pengoperasian rem belakang menggunakan pedal yang berada di kaki, khususnya sebelah kanan.
Lalu, bagaimana Rossi menggunakan rem belakang mengingat kaki kanannya belum pulih sepenuhnya?
Foto: Valentino Rossi tampak masih menggunakan penyangga kaki saat menghadiri jumpa pers jelang balapan MotoGP Aragon, Kamis (21/9/2017). [AFP/Javier Soriano]
Baca Juga: Rumor Suksesor Ancelotti di Bayern, Mulai Mengerucut ke Satu Nama
Surat kabar Spanyol, Mundo Deportivo, mengklaim untuk penggunaan rem belakang, Rossi menggunakan tuas ibu jari di stang bagian kiri.
Perusahaan pembuat rem stang terkemuka, Brembo, menjelaskan para pebalap menggunakan tuas ibu jari di stang untuk menghindari selip di tikungan.
"Kita bisa katakan bahwa pompa jempol sekarang digunakan sebagai semacam kontrol traksi: mendorong motor ke tengah tikungan agar tetap dekat ke tepian (saat keluar tikungan), dan meluruskan motor lebih cepat," kata pihak Brembo, dikutip dari Daily Star, Kamis (5/10/2017).
"Selain itu, sehubungan dengan rem belakang tradisional, pompa jempol menawarkan tata kerja yang lebih baik," tambahnya.
Pada balapan di Aragon, Rossi finis di posisi kelima setelah start dari urutan ketiga.
Kini, Rossi telah mengumpulkan 168 poin. Dia tertinggal 56 poin dari salah satu rival abadinya, Marc Marquez (Repsol Honda), yang memimpin puncak klasemen.
Tag
Berita Terkait
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City
-
Bukan Cuma Motornya, 4 'Seragam' Resmi ADV160 Ini Bikin Ganteng di Jalan
-
Tanpa Klub, Takehiro Tomiyasu Tetap Diproyeksikan Tampil di Piala Dunia 2026
-
Jadwal Liga Spanyol 2025/2026 Pekan Ke-13, Barcelona Kembali ke Camp Nou usai Direnovasi
-
Lengkap Sudah! Ini Susunan pembalap MotoGP 2026, Diogo Moreira Debut di Kelas Utama
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional