Ilustrasi anggota polisi (Suara.com/Bagus Santosa)
Sebanyak 8.500 anggota polisi dan 700 anggota TNI akan dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa buruh untuk memperingati Hari Kerja Layak Internasional di depan Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (7/10/2017).
"Titik kumpulnya di IRT (Monas), lalu bergerak ke Istana Negara. Tentunya kami siapkan 8.500 personil Polri untuk mengawal tiga ribu massa buruh tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (6/10/2017).
Argo mengatakan pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan jika situasi jalan raya benar-benar tak terkendali karena ada massa.
"Kita lihat ya, kira-kira apa ada kita untuk rekayasa lalu lintas nanti. Dari Dirlantas akan melihat apakah nanti buka tutup, apakah nanti ada contra flow, ataukah nanti kita alihkan ya," kata Argo.
Argo menambahkan polisi sudah berkoordinasi dengan perwakilan buruh untuk melaksanakan aksi secara damai.
"Kan ada UUD, diharapkan menaatinya, jangan berbuat anarkis, membawa senjata tajam yang dilarang. Berdemonstrasilah dengan santun dan beretika," kata Argo.
Isu yang akan diangkat buru yaitu meminta pemerintah memberikan solusi atas kasus pemutusan hubungan kerja massal.
"Titik kumpulnya di IRT (Monas), lalu bergerak ke Istana Negara. Tentunya kami siapkan 8.500 personil Polri untuk mengawal tiga ribu massa buruh tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (6/10/2017).
Argo mengatakan pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan jika situasi jalan raya benar-benar tak terkendali karena ada massa.
"Kita lihat ya, kira-kira apa ada kita untuk rekayasa lalu lintas nanti. Dari Dirlantas akan melihat apakah nanti buka tutup, apakah nanti ada contra flow, ataukah nanti kita alihkan ya," kata Argo.
Argo menambahkan polisi sudah berkoordinasi dengan perwakilan buruh untuk melaksanakan aksi secara damai.
"Kan ada UUD, diharapkan menaatinya, jangan berbuat anarkis, membawa senjata tajam yang dilarang. Berdemonstrasilah dengan santun dan beretika," kata Argo.
Isu yang akan diangkat buru yaitu meminta pemerintah memberikan solusi atas kasus pemutusan hubungan kerja massal.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara