Suara.com - Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) mengecam tindakan brutal aparat Polres Banyumas, yang membubarkan, menganiaya, dan menangkap peserta aksi damai warga penolak aktivitas tambang panas bumi PT Sejahtera Alam Energy (SAE).
“Polisi dan juga Satpol PP secara brutal membubarkan, memukul, dan melemparkan warga yang menolak aktivitas tambang yang merugikan itu ke dalam truk. Mereka juga menganiaya kawan-kawan jurnalis yang meliput,” kata Sekretaris Jenderal AGRA Rahmat Ajiguna, Rabu (11/10/2017).
Ia menjelaskan, aksi damai rakyat yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Slamet (ASS) di kompleks kantor Bupati Banyumas pada Senin (9/10) tersebut, dimulai sejak pukul 20.00 WIB.
Warga yang mayoritas petani bertekad menginap di kantor itu hingga Bupati Achmad Husein mau menemui dan merekomendasikan ke Presiden Joko Widodo untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Baturraden. Sebab, mereka menilai PLTP dan penampangan PT SAE berdampak negatif, terutama mengurangi sumber air bersih dari hutan Gunung Slamet.
Namun, pada pukul 22.00 WIB, aparat Polres Banyumas membubarkan paksa disertai tindakan kekerasan serta penangkapan.
”Data yang terhimpun setidaknya 24 orang ditangkap dan mengalami kekerasan, serta 28 orang lainnya mendapat penganiayaan. Polisi juga merusak memecahkan kaca mobil komando aksi, merusak sepeda motor milik peserta aksi dan merampas 2 ponsel,” terang Rahmat.
Selain peserta aksi, kata dia, polisi juga menganiaya wartawan dan merampas sejumlah kamera jurnalis. Polisi mengintimidasi jurnalis agar menghapus seluruh video dan foto saat mereka secara brutal membubarkan aksi massa.
“Kami mengecam keras tindakan brutal polisi tersebut. Kami meminta polisi membebaskan seluruh warga yang ditahan, tanpa syarat,” tegasnya.
Baca Juga: Faisal Bunuh Ibu Tiri Vokalis The Rain karena Duit Rp500 Ribu
Tak hanya itu, kata Rahmat, sikap bupati yang tidak bersedia menemui dan menyerap aspirasi warganya juga menuai kekecewaan.
”Kami mengecam tindakan bupati yang memilih lepas tanggungjawab dan menuntut kepada bupati mengambil tanggungjawab penuh terhadap korban dan berbagai kerugian. Kami menuntut kepada Bupati Banyumas mengambil keputusan untuk memenuhi tuntutan warganya,” tukasnya lagi.
Selain itu, AGRA dan ASS bakal terus mendesak Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral untuk mencabut surat keputusan yang Nomor 4577k/ 30/MEM/2015 supaya aktifitas PT SAE dihentikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
Terkini
-
Prabowo Kumpulkan Jajaran di Hambalang, Bahas Penertiban Kawasan Hutan dan Pertambangan Ilegal
-
Diungkap Kakek, Ayah Tiri Terduga Penculik Alvaro Tewas Bunuh Diri di Polres Jaksel Usai Ditangkap!
-
Universitas Oxford Dikritik Imbas Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Terkait Bunga Langka
-
Wamenkum Sampaikan Pesan Mendesak Prabowo Terkait RUU Penyesuaian Pidana di DPR, Simak Penjelasannya
-
Tidak Ada Pemakzulan Sampai Muktamar, Gus Yahya Pimpin PBNU Satu Periode
-
Ramai Dukungan Publik untuk Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, KPK Jelaskan Soal Kerugian Negara Rp1,25 T
-
Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, MUI Soroti PBB Rumah Huni yang Mencekik hingga Pajak Kendaraan
-
Tak Tunggu Hari Kerja, Dasco Temui Presiden Prabowo Bawa Aspirasi dari Daerah
-
Kementerian P2MI Apresiasi Malaysia Tangani Kasus Eksploitasi Pekerja Migran Asal Temanggung
-
Akhir Tragis Pencarian Alvaro Kiano Nugroho: Ditemukan Tewas, Polisi Amankan Pelaku