Suara.com - Pelaku teror penyerangan Markas Kepolisian Resor Banyumas Muhamad Ibnu Dar (22), lebih banyak bungkam saat dimintakan keterangan oleh penyidik. Dar dibekuk langsung ketika melakukan penyerangan yang melukai dua anggota polres, Selasa (11/4/2017).
“Ketika dimintakan keterangan di polres, dia tidak banyak bicara. Dia terus menerus mengatakan tagut,tagut,tagut,” kata Kapolres Banyumas Akun Komisaris Besar Azis Andriansyah seperti dilansir Antara, Rabu (13/4).
Untuk diketahui, tagut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memunyai dua arti. Pertama, tagut adalah orang yang menyuruh seseorang lainnya berbuat jahat. Kedua, sesuatu yang disembah orang, tetapi bukan Tuhan melainkan berhala.
Tagut kosakata biasa dipakai jaringan teroris fundamentalis kanan Islam untuk menyebut aparat pemerintah yang tak mengikuti keyakinan sekte mereka.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono memastikan, pelaku penyerangan itu bakal dijerat pasal berlapis.
"Aksi itu sudah direncanakan, makanya dia dikenakan pasal perencanaan, bisa dikenakan Pasal 53 karena perencanaannya, Pasal 340 karena dia niatnya mau membunuh, Pasal 338 KUHP, dan Undang-Undang Terorisme," katanya, seusai menjenguk dua anggota Polres Banyumas yang menjadi korban penyerangan sehingga harus menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan pelaku penyerangan diketahui telah terdoktrin paham radikal sehingga sikapnya menjadi keras. Karenanya, pelaku menganggap bahwa polisi selama ini terus memerangi terorisme.
"Terakhir ada terduga teroris (yang tewas saat penangkapan) di Tuban yang satu daerah dengan dia. Itu semakin menjadikan niat dia untuk melakukan jihad," kata Kapolda.
Baca Juga: Ira Koesno Sayangkan Debat Terakhir Ahok vs Sandi Tak Panas
Ia mengatakan pelaku berinisiatif sendiri untuk melakukan penyerangan terhadap Mapolres Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, pelaku merupakan simpatisan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang dipelajari melalui internet.
Selain itu, Dar pernah berhubungan dengan salah seorang terduga teroris bernama Karno yang tewas di Tuban.
Terduga teroris Karno juga berasal dari Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sama seperti daerah asal Ibnu Dar.
"Kalau dengan jaringan-jaringan yang lain, itu termasuk jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," jelas Kapolda.
Terkait sejumlah barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan di rumah Dar, Kapolda mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi termasuk terhadap foto yang menggambarkan pelaku sedang mengikuti pelatihan militer di suatu daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris