Direktur Lembaga Survei Nasional Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai manuver politik Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan membahayakan posisi Prabowo Subianto sebagai pesaing terdekat Joko Widodo pada pemilihan presiden tahun 2019. Sebab, sebagian besar pendukung Gatot berada di basis pendukung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Kalau dilihat dari sisi basis masa, itu lebih membahayakan Pak Prabowo, ya. Dari sisi basis masa, elektablitas Gatot meskipun masih rendah, tapi karakteristik pemilih Gatot itu lebih dekat ke karakteristik pemilih Pak Prabowo ketimbang pemilih Pak Jokowi," kata Burhanuddin di Kantornya, Jalan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Burhanuddin mengatakan elektabilitas Gatot masih rendah bila dibandingkan dengan bakal calon lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Jokowi, dan Prabowo. Namun, basis pendukung Gatot cenderung berasal dari pemilih muda, Islam, tinggal di Sumatera dan Jawa Barat.
"Wilayah-wilayah yang kebetulan secara elektoral itu di Pilpres 2014 mendukung Prabowo bukan mendukung Jokowi. Jadi menurut saya, kalau Gatot makin melambung, itu yang patut khawatir, Prabowo," katanya.
Meski begitu, Burhanuddin melihat Prabowo tidak risau dengan ancaman Gatot tersebut. Dia menilai Prabowo masih nyaman di posisinya sebagai peringkat kedua di bawah Jokowi.
"Karena kebetulan Pak Gatot di survei sampai tanggal 24 september kemarin, tingkat kedikenalannya masih sangat minimal. Kita harus lihat ke depan, apakah elektabilitas Gatot makin meningkat, setelah kemarin dia bikin banyak drama dan manuver politik, apakah kemudian pak Jokowi mengambil untung, karena sejauh ini, Pak Jokowi juga masih aman-aman saja, baik-baik saja dengan Pak Gatot," kata Burhanuddin.
Burhanuddin juga mencurigai ada skenario dibalik manuver Gatot. Sebab, meski tingkat elektabilitasnya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia masih rendah, tapi untuk menjadi calon pendamping Jokowi mendapat banyak dukungan dari masyarakat.
"Mungkin juga ada skenario seperti yang tadi kita potret di publik, elektabilitas Gatot sebagai pendamping paling pantas Pak Jokowi menempati peringkat kedua dibawah Pak Ahok. Meskipun kalau dikerucutkan, makin sedikit jumlah nama yang kita tawarkan, Pak Gatot cenderung menarik dukungan lebih banyak dari calon-calon nama pendamping Jokowi dibanding Pak Ahok," tutup Burhanuddin.
Baca Juga: Fadli Zon Nilai Manuver Gatot Nurmantyo Masih Wajar
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks
-
Roy Suryo 'Semprot' Mahasiswa dan MUI: Kalian Sudah Nyaman?
-
Peneliti: Pemanasan Arktik dan Antartika Bisa Picu Gelombang Penyakit di Dunia
-
Akhir Manis Guru Abdul Muis dan Rasnal: Presiden Beri Rehabilitasi, Operator Dapodik Bakal Dipanggil
-
Polisi Tangkap Perampok yang Bunuh Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi, Apa Motifnya?
-
Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 T di Kasus Ijazah Jokowi, Setara Anggaran Setahun Polri
-
Berbekal Airsoft Gun dan KTA Palsu, Polisi Gadungan Tipu Driver Ojol dan Bawa Kabur Motor
-
Kondisi Pelaku Membaik, Polisi Dalami Motif 'Memetic Violence' di Kasus Ledakan SMAN 72
-
Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
-
Bukan HP Pribadi, Terungkap Alat Komunikasi Nikita Mirzani Saat Live dari Rutan Pondok Bambu