Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan sikap Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo masih sesuai koridor. Gatot dinilai sejumlah kalangan bermanuver politik dengan melakukan sejumlah hal.
Hanya saja Fadli menilai tak ada pernyataan Gatot yang masuk dalam ranah politik.
"Saya melihat apa yang dilakukan panglima masih dalam tupoksinya, masih sesuai koridor," kata Fadli dalam diskusi bertajuk 'Politik Bukan Panglima' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/ 2017).
Fadli menilai ruang militer untuk kembali berpolitik seperti masa Orde Baru juga telah tertutup. Menurut dia, setiap pernyataan Panglima Gatot merupakan tanggapan dari situasi terkini.
Bahkan Fadli menyebut fenomena ini lebih kepada lemahnya koordinasi antar lembaga. Ia mencontohkan, pernyataan Gatot soal adanya informasi 5.000 senjata ilegal. Menurut Fadli, hal ini merupakan miss-koordinasi antara TNI, BIN, Polri, Menkopolhukam, dan Menhan.
"Termasuk di sini, di mana antara satu institusi dengan institusi lain berbeda-beda," katanya.
Fadli juga menyinggung pernyataan Gatot soal perintah wajib menonton kembali film G30S juga dinilai hal wajar. Pasalnya, menurut dia, film tersebut merupakan bagian pembelajaran sejarah bangsa.
"Karena ini adalah sejarah, dan presiden pun pada akhirnya ikut nonton bareng," kata Fadli.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera Nassir Djamil sepakat dengan pernyataan Zon. Ia menilai berbagai pernyataan Gatot soal senjata dan isu lainnya sebagai hal positif. Nassir menganggap sebagai seorang Panglima TNI, Gatot harus merespons berbagai persoalan bangsa yang terjadi.
Baca Juga: Setelah Pensiun, Jenderal Gatot Berpeluang Masuk Kabinet
"TNI kan lahir dari rahim rakyat. Sehingga sudah menjadi tugas bagi prajurit untuk melindungi rakyatnya," kata Nassir.
Ia pun meyakini, Gatot tak akan terjun ke politik praktis. "Saat ini tugasnya jelas, TNI menjaga kedaulatan negara. Sementara Polri menjaga keamanan negara," tutup Nassir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana