Sekretaris Jenderal DPP Sarifudin Sudding di KPU [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Partai Hati Nurani menjadi partai keempat yang mendaftar sebagai calon peserta pemilihan umum 2019 ke kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Berbeda dari tiga partai sebelumnya (PSI, Perindo, PDI Perjuangan) yang membawa massa dan longmarch, perwakilan Hanura hanya datang dengan menggunakan mobil partai.
Rombongan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP Sarifudin Sudding dan Ketua Tim Verifikasi Sutrisno Iwantono.
Setelah sampai di kantor KPU, mereka langsung naik ke lantai dua dan diterima Ketua KPU Arief Budiman.
Sudding pun menyerahkan tiga box container besar dan satu box container berukuran kecil.
Usai mendaftar, Sudding mengatakan Hanura mengikuti semua mekanisme yang ditentukan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu untuk mendaftar sebagai calon peserta pemilu 2019.
"Alhamdulillah Partai Hanura memenuhi amanah UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, dalam kaitan untuk mendaftarkan sebagai peserta Pemilu 2019. Kami sebagai partai politik ikut melaksanakan mekanisme yang ditetapkan oleh KPU," ujar Sudding.
Kenapa Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang tidak ikut ke KPU? Sudding mengatakan Oesman sedang menghadiri acara kenegaraan.
"Pak Oso (Oesman) masih ada tugas kenegaraan, jadi kita berbagi tugas," kata Sudding.
Hanura tidak mengedepankan makna-makna tanggal atau hari pendaftaran.
"Saya kira kami melihat tentang kesiapan hari ini, kami sudah siap melakukan pendaftaran. Saya kira semua hari baik, saya kira hanya sebatas kesiapan untuk melakukan pendaftaran, setelah melihat dokumen sudah dinyatakan lengkap. Kami sudah upload tentang apa yang dibutuhkan dalam SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik) dan sudah kami akses dengan baik," katanya.
Berbeda dari tiga partai sebelumnya (PSI, Perindo, PDI Perjuangan) yang membawa massa dan longmarch, perwakilan Hanura hanya datang dengan menggunakan mobil partai.
Rombongan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP Sarifudin Sudding dan Ketua Tim Verifikasi Sutrisno Iwantono.
Setelah sampai di kantor KPU, mereka langsung naik ke lantai dua dan diterima Ketua KPU Arief Budiman.
Sudding pun menyerahkan tiga box container besar dan satu box container berukuran kecil.
Usai mendaftar, Sudding mengatakan Hanura mengikuti semua mekanisme yang ditentukan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu untuk mendaftar sebagai calon peserta pemilu 2019.
"Alhamdulillah Partai Hanura memenuhi amanah UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, dalam kaitan untuk mendaftarkan sebagai peserta Pemilu 2019. Kami sebagai partai politik ikut melaksanakan mekanisme yang ditetapkan oleh KPU," ujar Sudding.
Kenapa Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang tidak ikut ke KPU? Sudding mengatakan Oesman sedang menghadiri acara kenegaraan.
"Pak Oso (Oesman) masih ada tugas kenegaraan, jadi kita berbagi tugas," kata Sudding.
Hanura tidak mengedepankan makna-makna tanggal atau hari pendaftaran.
"Saya kira kami melihat tentang kesiapan hari ini, kami sudah siap melakukan pendaftaran. Saya kira semua hari baik, saya kira hanya sebatas kesiapan untuk melakukan pendaftaran, setelah melihat dokumen sudah dinyatakan lengkap. Kami sudah upload tentang apa yang dibutuhkan dalam SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik) dan sudah kami akses dengan baik," katanya.
Ditanya mengenai sistem informasi partai politik, ia mengapresiasi mekanisme yang dibuat KPU.
"Sama-sama kita tahu bahwa KPU menetapkan sistem SIPOL dan kami menghargai dan mengapresiasi mekanisme yang diterapkan oleh KPU, saya kira ini adalah suatu sistem yang baik dalam rangka untuk mengingat kesiapan partai politik untuk mengikuti pemilu 2019," kata dia.
KPU memiliki mekanisme pendaftaran partai. Diawali dengan meng-input keseluruhan data ke dalam sipol. Dilanjutkan dengan penyerahan dokumen administrasi dan melakukan verifikasi yang akan dilakukan KPU.
Apabila dalam data yang dimasukkan ke dalam sipol atau dokumen yang diserahkan ke KPU terdapat kekurangan dan kesalahan, komisi memberikan waktu untuk merevisinya.
"Sama-sama kita tahu bahwa KPU menetapkan sistem SIPOL dan kami menghargai dan mengapresiasi mekanisme yang diterapkan oleh KPU, saya kira ini adalah suatu sistem yang baik dalam rangka untuk mengingat kesiapan partai politik untuk mengikuti pemilu 2019," kata dia.
KPU memiliki mekanisme pendaftaran partai. Diawali dengan meng-input keseluruhan data ke dalam sipol. Dilanjutkan dengan penyerahan dokumen administrasi dan melakukan verifikasi yang akan dilakukan KPU.
Apabila dalam data yang dimasukkan ke dalam sipol atau dokumen yang diserahkan ke KPU terdapat kekurangan dan kesalahan, komisi memberikan waktu untuk merevisinya.
Syarifuddin berharap semuanya lancar dan tidak ada lagi perbaikan.
"Dan semoga Partai Hanura karena ini sudah berjalan cukup lama, kami melaksanakan apa yang ditetapkan oleh KPU. Mudah-mudahan tidak ada lagi perbaikan," katanya.
Dukung Jokowi
Syarifuddin enggan berbicara mengenai target partainya. Dia memastikan Hanura mendukung Presiden Joko Widodo jika kembali mencalonkan diri pada pemilu 2019.
"Ya, sesuai keputusan munas dan keputusan rapimnas, ya dan kami tetap komit untuk itu, konsisten untuk itu mendukung sepenuhnya Presiden Jokowi untuk pilpres tahun 2019," katanya. (Handita Fajaresta)
Komentar
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Duka Bencana Sumatra Setahun Usai Pilkada, KPU: Jika Terjadi Tahun Lalu Kami Tak Bisa Bergerak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045