Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Komisi Pemberantasan Korupsi akan memanggil paksa Lila Widya, Sekretaris Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko. KPK sudah dua kali memanggil Lila, tapi tidak datang-datang juga.
"Karena yang bersangkutan telah dua kali dipanggil dan tidak hadir tanpa memberikan keterangan, sesuai undang-undang penyidik dapat melakukan pemanggilan dengan perintah pada petugas untuk menghadirkan yang bersangkutan," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
Lila yang berstatus tenaga honorer pertamakali dipanggil KPK pada Kamis (28/9/2017). Pada saat itu, dia tidak hadir dan tidak memberitahukan alasannya.
"Dan panggilan kedua pada Sabtu (30/9/2017) untuk di Polres Batu, tapi panggilan tersebut tidak dihadiri tanpa keterangan," katanya.
KPK berharap Lila kooperatif dengan aparat penegak hukum.
"Penyidik telah berkoordinasi untuk menghadirkan yang bersangkutan, tapi hingga kini yang bersangkutan belum diketahui keberadaannya. Penyidik berharap yang bersangkutan kooperatif dan hadir memenuhi panggilan penyidik," kata Febri.
Terkait kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Batu tahun 2017, KPK sudah memeriksa 20 saksi. Salah satu di antaranya Junaedi, supir pribadi Eddy yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat.
"Penyidik mendalami pengetahuan yang bersangkutan terkait mobil Alphard yang diduga milik tersangka," kata Febri.
"Karena yang bersangkutan telah dua kali dipanggil dan tidak hadir tanpa memberikan keterangan, sesuai undang-undang penyidik dapat melakukan pemanggilan dengan perintah pada petugas untuk menghadirkan yang bersangkutan," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
Lila yang berstatus tenaga honorer pertamakali dipanggil KPK pada Kamis (28/9/2017). Pada saat itu, dia tidak hadir dan tidak memberitahukan alasannya.
"Dan panggilan kedua pada Sabtu (30/9/2017) untuk di Polres Batu, tapi panggilan tersebut tidak dihadiri tanpa keterangan," katanya.
KPK berharap Lila kooperatif dengan aparat penegak hukum.
"Penyidik telah berkoordinasi untuk menghadirkan yang bersangkutan, tapi hingga kini yang bersangkutan belum diketahui keberadaannya. Penyidik berharap yang bersangkutan kooperatif dan hadir memenuhi panggilan penyidik," kata Febri.
Terkait kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Batu tahun 2017, KPK sudah memeriksa 20 saksi. Salah satu di antaranya Junaedi, supir pribadi Eddy yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat.
"Penyidik mendalami pengetahuan yang bersangkutan terkait mobil Alphard yang diduga milik tersangka," kata Febri.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Update Ledakan SMAN 72: Korban Kini Jadi 54 Orang
-
Guncang Masjid saat Jumatan, Tim Gegana Turun Tangan Usut Ledakan di SMAN 72 Jakut
-
Geger! Ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta, Ada Nama Brenton Tarrant dan Bissonnette, Siapa Mereka?
-
Misteri Ledakan dalam Masjid SMAN 72 Jakut, Korban: Pas Saat Khotbah Jumat
-
Detik-Detik Ledakan di SMAN 72: Siswa Panik Berlarian, Tim Gegana Sisir Lokasi!
-
Pemilik Gedung ACC Kwitang Bicara Soal Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Kebakaran Jadi Penyebab?
-
RS Polri Pastikan 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang Korban Hilang Kerusuhan Agustus
-
Setelah Rumah Dinas Gubernur Riau, KPK Geledah Kediaman Dua Anak Buahnya
-
RS Polri Identifikasi Dua Jenazah Terbakar di ACC Kwitang sebagai Reno dan Farhan
-
Ledakan Mengguncang Masjid di SMA 72 Jakarta Utara, Benda Ini Diduga Jadi Pemicunya?