Suara.com - Badan intelijen Inggris menghadapi tantangan "intens" dari terorisme. Hal ini diungkap oleh kepala MI5.
Andrew Parker mengatakan saat ini lebih banyak aktivitas teroris datang dan lebih cepat.
"Hal itu juga bisa sulit dideteksi," katanya.
Inggris telah mengalami lima serangan teror tahun ini dan dia mengatakan bahwa staf MI5 "sangat terpengaruh" oleh mereka. Dia menambahkan bahwa lebih dari 130 warga Inggris yang melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah untuk berperang dengan apa yang disebut Negara Islam ISIS, telah meninggal dunia.
MI5 menjalankan 500 operasi langsung yang melibatkan 3.000 individu dalam aktivitas ekstremis dengan beberapa cara. Parker mengatakan bahwa tempo operasi kontra-terorisme adalah yang tertinggi yang dia lihat dalam 34 tahun karirnya di MI5.
Dua puluh serangan telah digagalkan dalam empat tahun terakhir, termasuk tujuh dalam tujuh bulan terakhir. Menurut Parker, semuanya terkait dengan apa yang dia sebut ekstremisme Islam.
Kelima serangan tahun ini termasuk serangan bom bunuh diri setelah sebuah konser Ariana Grande di Manchester Arena pada bulan Mei, menewaskan 22 orang. Lima orang juga tewas pada bulan April saat sebuah serangan di dekat Rumah Parlemen, sementara delapan orang tewas ketika 3 penyerang mengemudikan van ke pejalan kaki di London Bridge dan meluncurkan serangan pisau di Borough Market.
Seorang lelaki kemudian membawa sebuah van ke kerumunan jamaah di dekat sebuah masjid di London utara pada bulan Juni, sementara sebuah bom buatan sendiri meledak di kereta tabung Parsons Green bulan lalu, melukai 30 orang.
Dalam beberapa kasus, individu seperti Khuram Butt, Bridge, diketahui MI5 dan telah diselidiki oleh petugas keamanan.
Baca Juga: JK Sebut Terorisme Datang dari Negara Gagal
Parker ditanya apa gunanya pengawasan MI5 ketika seseorang dengan ekstremisme jihad kemudian terus melakukan serangan mematikan. Dia mengatakan bahwa risiko setiap individu dinilai berdasarkan "harian dan mingguan" dan kemudian diprioritaskan.
"Salah satu tantangan utama yang kami hadapi adalah bahwa kami hanya memiliki fragmen informasi dan kami harus mencoba mengumpulkan gambaran tentang apa yang mungkin terjadi, berdasarkan fragmen-fragmen itu," katanya.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya serangan, hal itu akan dilakukan oleh seseorang yang kita kenal atau ketahui, jika tidak, itu berarti mereka telah melihat di tempat yang sama sekali salah. Dan dia mengatakan bahwa staf di MI5 sangat terpengaruh pada tingkat "pribadi dan profesional" ketika hal itu terjadi.
"Mereka terus-menerus membuat penilaian profesional yang tangguh berdasarkan fragmen kecerdasan," jelasnya. [BBC]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?