Suara.com - Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo menegaskan, masih ada kelompok atau organisasi yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi negara.
Bahkan, kata Tjahjo, terdapat kasus kepala sekolah menegah atas di Jawa Tengah yang melarang muridnya mengormat pada Bendera Merah Putih.
Tak hanya itu, Tjahjo mengklaim, kepala sekolah tersebut juga melarang muridnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap upacara bendera.
Hal tersebut diungkapkan Tjahjo dalam Rakornas Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Dalam Negeri, Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatab, Rabu (18/10/2017).
"Padahal, SMA itu bertetangga dengan kantor Kodim dan Polres. Baru sadar, setiap Senin kepala sekolah melarang muridnya hormat bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia raya," kata Tjahjo.
Tjahjo nenegaskan, praktik anti-Pancasila seperti itu harus menjadi perhatian bersama. Karena itu seharusnya diantisipasi dan melakukan pencegahan sejak dini.
Ia menegaskan, salah satu upaya untuk menumbuhkan rasa cinta akan bangsa dan negara adalah meminta pemerintah daerah memasang bendara Merah Putih di setiap kantor pemerintahan.
"Pemda kalau mengibarkan bendera di kantor Pemda yang besar, bukan kecil yang warna merahnya sudah buram. Buat spanduk aku cinta Indonesia, Pancasila, NKRI. Ini menumbuhkan semangat cinta kepada bangsa," pintanya.
Dia bahkan mencontohkan negara Turki yang giat menumbuhkan rasa nasionalisme warganya dengan memasang atribut-atribut kebangsaan di sudut-sudut kota.
Baca Juga: Fahri Hamzah Minta Anies Belajar Pidato dari Ahok
"Di sudut-sudut wilayah Turki, bendera mereka terpajang luar biasa besar-besar. Itu semata-mata agar warganya tahu ini negara saya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres