Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya telah dua kali menemui perwakilan kubu pasangan calon kepala daerah Kabupaten Tolikara, John Tabo-Barnabas Weya, yang kalah dalam pilkada.
"Kelompok mereka sudah dua kali saya terima, pertama di ruang kerja saya dan semalam saya terima di depan Kantor Kemendagri," kata Mendagri Tjahjo dalam pesan singkatnya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu petang.
Tjahjo mengatakan massa yang protes dengan merusak gedung Kemendagri tersebut datang ke Jakarta atas perintah pasangan calon yang kalah dalam Pilkada Kabupaten Tolikara.
Mendagri juga telah meminta pasangan calon yang menang untuk turut membantu mendinginkan suasana dengan menjalin hubungan baik terhadap pasangan calon yang kalah.
"Intinya, mereka (pendemo) suruhan calon pasangan yang kalah di pilkada, mereka meminta saya membatalkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan melantik calon yang kalah. Padahal, sudah saya jelaskan bahwa keputusan MK itu final dan mengikat, (tetapi) mereka tidak mau tahu dengan keputusan MK tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Soemarsono mengatakan pihaknya telah menawarkan mediasi untuk menemui para pendemo, namun massa mendesak untuk bertemu langsung dengan Mendagri.
Rencananya, Soemarsono dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Soedarmo menemui para pendemo Rabu siang, namun mereka tidak datang. Beberapa saat kemudian, massa kembali datang ke Kantor Kemendagri dan memaksa bertemu dengan Mendagri.
"Tidak (pernah) ada demonstrasi di Kemendagri yang diterima (pejabat) Eselon I, biasanya paling Eselon II atau Eselon III. Ini (kasus Tolikara) spesial, karena kami mau menerima mereka, tetapi mereka menolak," tutur Soemarsono.
Kerusuhan terjadi setelah massa pendukung pasangan calon John Tabo-Barnabas Weya tersebut memaksa untuk masuk ke Gedung Kemendagri.
Soemarsono menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam aksi tersebut, namun ada staf Kemendagri yang luka dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Istri Mendagri, Erni Guntarti dijadwalkan menjenguk korban luka di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu petang. (Antara)
Berita Terkait
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut