Suara.com - Kementerian Sosial telah membentuk Kampung Siaga Bencana yang merupakan bagian dari perlindungan dan jaminan sosial terhadap korban bencana alam melalui pendekatan Community Based Disaster Risk Management.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembentukan Kampung Siaga Bencana bertujuan untuk pencegahan dan penanganan bencana. Mereka melakukan peningkatan kapasitas masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dengan menempatkan Tagana sebagai fasilitator atau pendamping utama.
Khofifah menambahkan KSB dibentuk untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat atas ancaman dan risiko bencana melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ada pada lingkungan sekitar.
"Kemudian ini (dibentuk) Kampung Siaga Bencana. Beberapa daerah yang memang Potensial terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam," ujar Khofifah dalam Laporan Tiga Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Kemensos menempatkan Tagana sebagai fasilitator dalam pembentukan Kampung Siaga Banjir
"Ada petugas yang dilatih, petugas yang dilatih. Total yang sudah dilatih ini adalah perkembangan untuk penanggulangan bencana sumber daya penanggulangan bencana, ini Kampung Siaga Bencana, perhatiannya solusi untuk KSB," kata dia.
Berdasarkan data Kemensos, jumlah lokasi Kampung Siaga Banjir bertambah setiap tahun. Tahun 2015 sebanyak 344 lokasi, tahun 2016 sebanyak 424 lokasi, tahun 2017 memiliki 525 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kemensos juga memberikan bantuan perlindungan sosial terhadap korban.
Hingga tahun 2017, Kemensos telah menyalurkan bantuan darurat berupa lauk pauk, sandang, keperluan keluarga, beras, dan perlengkapan evakuasi kepada 237.000 jiwa. Kemudian bantuan perlindungan sosial kepada 17.520 jiwa.
"Manfaatnya pemenuhan kebutuhan dasar dan pengembalian keberfungsian sosial," kata dia. [Melly Manalu]
Berita Terkait
-
Mensos Gus Ipul Turun Tangan! Keluarga Affan Kurniawan Dapat Peluang Usaha Mandiri
-
Prabowo Beri Hormat kepada Guru Sekolah Rakyat, 'Saya Bangga dengan Kalian Semua!'
-
Seragam Sekolah Rakyat Terbaru Bikin Pangling: Dari Almamater Merah Marun Hingga 8 Model Lainnya
-
Proyek Laptop Kemensos: Teknologi sebagai Tameng Pemborosan Anggaran?
-
Puluhan Guru Sekolah Rakyat di Sulsel Mundur, Ini Alasannya!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO