- Fadli Zon sebagai Ketua GTK akan menyeleksi kembali 40 nama yang telah diserahkan itu bersama anggota GTK yang lain.
- Gus Ipul menambahkan, beberapa nama lainnya ada pula yang berasal dari kalangan ulama.
- Fadli Zon tidak bisa memastikan jumlah nama yang akan dipilih bisa mendapat gelar pahlawan.
Suara.com - Kementerian Sosial melanjutkan proses seleksi usulan gelar pahlawan nasional 2025 dengan menyerahkan berkas nama-nama calon pahlawan nasional kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) yang diketuai oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan dalam berkas itu ada 40 nama yang telah diusulkan jadi pahlawan nasional, salah satunya Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta aktivis Marsinah.
Gus Ipul memastikan kalau nama-nama yang diusulkan itu telah memenuhi syarat menjadi pahlawan nasional dengan melalui seleksi sejak tahap di kabupaten/kota.
"Ada beberapa nama yang memang kita bahas dan kita putuskan pada tahun ini. Di antaranya adalah Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan juga ada Marsinah, serta ada beberapa tokoh-tokoh yang lain," kata Gus Ipul saat konferensi pers di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Gus Ipul menambahkan, beberapa nama lainnya ada pula yang berasal dari kalangan ulama.
"Di antaranya seperti Kiai Kholil Pangkalan di Jawa Timur, ada Kiai Bisri Syansuri, dan juga ada ulama-ulama yang lain. Semuanya Alhamdulillah hari ini bisa saya serahkan secara langsung kepada Pak Fadli Zon," kata dia.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menambahkan kalau dirinya sebagai Ketua GTK akan menyeleksi kembali 40 nama yang telah diserahkan itu bersama anggota GTK yang lain.
Selain Fadli Zon, dewan GTK di antaranya diisi oleh Menko Politik dan Keamanan Jamari Chaniago, Menteri Agama Nazaruddin Umar, mantan Kapolri Sutarman, Marsekal TNI Imam Supaat, serta sejumlah sejarahwan seperti Prof. Susanto Zuhdi dan Prof. Agus Mulyana
"Kami akan bersidang untuk membahas, mengkaji ini dan nanti akan kita sampaikan hasilnya kepada Presiden Republik Indonesia," kata Fadli Zon.
Baca Juga: Fadli Zon Dukung RUU Permuseuman: Era Baru Tata Kelola Museum Dimulai?
Dia tidak bisa memastikan jumlah nama yang akan dipilih bisa mendapat gelar pahlawan. Menurut Fadli, nantinya keputusan akhir menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo.
"Biasanya Presiden itu memilih jumlahnya tentu terbatas. Kalau kelayakan, semuanya sudah layak. Tetapi keterbatasan itu diserahkan nanti kepada Presiden atas rekomendasi dari Dewan Gelar," ucapnya.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Sebut Urusan Perut Tak Pernah Bohong, Buktinya Pak Harto Bisa Bertahan 32 Tahun
-
Peci Bung Karno dan Hatta Kini Jadi Saksi Bisu di Museum Proklamasi
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Fadli Zon Dukung RUU Permuseuman: Era Baru Tata Kelola Museum Dimulai?
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Jejak 'Fee' SGD 500 Ribu: KPK 'Korek' Arso Sadewo, Otak Swasta di Skandal PGN
-
Babak Baru Kasus Kacab Bank, Polisi: Pasal Pembunuhan Tunggu 'Lampu Hijau' Jaksa
-
Ngeri! Teror Air Keras Pelaku Tawuran di Jaktim, Tukang Parkir Warkop jadi Sasaran
-
Kritik Prabowo Soal Ini, Refly Harun: Suka-suka Lah Mumpung Berkuasa, Apa Juga Halal
-
Imbas Keracunan Massal MBG, BGN Tutup 106 Dapur MBG
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Vonis 11 Tahun Penjara untuk Fani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
-
Tukang Cukur Mendiang Lukas Enembe Dipanggil KPK, Apa yang Dia Tahu Soal Korupsi Rp1,2 Triliun?