Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, sebanyak 317 kapal asing sudah ditenggelamkan selama tiga tahun terakhir pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ia memastikan, sedikitnya masih ada 90 kapal asing lain yang bakal ditembak tenggelamkan karena mencuri ikan di wilayah laut Indonesia.
"Sampai Agustus 2017 yang sudah ditenggelamkan ada 317 kapal asing, untuk tahun ini ada 100-an kapal telah ditenggelamkan. Yang akan ditenggelamkan lagi ada 90-an kapal," kata Susi di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra V, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).
Dia menjelaskan, sementara ini ada 110 kasus yang ditangani Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dari seratusan kasus itu, 10 di antaranya kasus nelayan kecil yang dibantu untuk diberikan perlindungan oleh KKP.
Misalnya, kata dia, nelayan dari Jawa yang mencari ikan di wilayah Sumatera Selatan dan ditangkap oleh polisi air setempat.
"Kemudian dari 10 kasus nelayan kecil itu ada juga yang terkait dengan pukat, cantrang dan lainnya. Kemudian 49 kasus sudah punya kekuatan hukum, 26 masih dalam proses pengadilan," terangnya.
Susi mengklaim, sejak maraknya penangkapan dan penenggelaman kapal kapal asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia, stok ikan di berbagai daerah meningkat hingga 100 persen. Alhasil, nilai tukar nelayan juga ikut naik.
"Kalau dihitung konsumsi ikan naik 7 kilogram saja di kali 250 juta (penduduk Indonesia), itu kan sama dengan 1.750.000 ton. Kemudian kali perkilogramnya USD1, itu nilainya sudah hampir USD1,7 miliar, kalau dirupiahkan Rp2.000 triliun, itu baru nilai yang dimakan," terangnya.
Baca Juga: Dokter RS Yadika Akui Sering Bawa Pistol Mainan saat Bekerja
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia