Petugas forensik memindahkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api yang terjadi di wilayah Kosambi, Tangerang, Banten untuk dilakukan identifikasi di RS Polri Keramat Jati, Jakarta, Kamis (26/10).
Polisi membuka posko pengaduan dan informasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017). Posko didirikan untuk menampung laporan dari keluarga yang hendak mencari informasi tentang korban kebakaran gudang pabrik mercon, PT. Panca Buana Cahaya Sukses.
"Ada posko Disaster Victim Identification, Rumah Sakit Polri. Kami lakukan semua yang merasa (keluarga korban) kehilangan persilakan datang. Kami 24 jam membuka," kata Kepala Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polda Metro Jaya Komisaris Besar Umar Syahab di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Kepada keluarga yang ingin ke posko diharapkan membawa data identitas korban maupun rontgen gigi korban.
"Keluarga kami harapkan membawa data gigi geligi korban kalau ada. Kalau tidak Kemungkinan karena sudah gosong (korban) susah untuk mencari sidik jarinya, cuma membawa identitas jenis kelamin dan keluarga sedarah. Supaya kami bisa ambil DNA," ujar Umar.
Umumnya, 47 jenazah yang saat ini berada di RS Polri Kramatjati, kondisinya rusak parah dan sulit dikenali. Itu sebabnya, dibutuhkan tes DNA untuk memastikan identitas..
"Proses DNA paling cepat bisa satu minggu. Tergantung data darah yang dibawa, kalau ada berobat gigi, dibawa catatan medis giginya. Untuk memudahkan," kata Umar.
Hingga malam ini, posko belum menerima keluarga yang ingin mencari korban.
"Ada posko Disaster Victim Identification, Rumah Sakit Polri. Kami lakukan semua yang merasa (keluarga korban) kehilangan persilakan datang. Kami 24 jam membuka," kata Kepala Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polda Metro Jaya Komisaris Besar Umar Syahab di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Kepada keluarga yang ingin ke posko diharapkan membawa data identitas korban maupun rontgen gigi korban.
"Keluarga kami harapkan membawa data gigi geligi korban kalau ada. Kalau tidak Kemungkinan karena sudah gosong (korban) susah untuk mencari sidik jarinya, cuma membawa identitas jenis kelamin dan keluarga sedarah. Supaya kami bisa ambil DNA," ujar Umar.
Umumnya, 47 jenazah yang saat ini berada di RS Polri Kramatjati, kondisinya rusak parah dan sulit dikenali. Itu sebabnya, dibutuhkan tes DNA untuk memastikan identitas..
"Proses DNA paling cepat bisa satu minggu. Tergantung data darah yang dibawa, kalau ada berobat gigi, dibawa catatan medis giginya. Untuk memudahkan," kata Umar.
Hingga malam ini, posko belum menerima keluarga yang ingin mencari korban.
Komentar
Berita Terkait
-
Hukum Menyalakan Petasan dalam Islam: Perbuatan Bahaya dan Mubazir
-
5 Fakta Ledakan Bahan Petasan di Magelang: Belasan Rumah Hancur, Jasad Korban Tak Utuh
-
Ledakan Petasan Maut di Magelang, Satu Orang Meninggal dan 11 Rumah Rusak
-
Ledakan Dahsyat di Blitar, Ketahui 4 Risiko Bermain Petasan
-
Kronologi Ledakan Rumah Produksi Mercon di Blitar, Ada Korban Tertimbun Puing Bangunan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres